Ikuti Kami

Wabup Sigi Koordinasi ke BWSS, Normalisasi Sungai di Palolo

Hal itu sebagai bentuk upaya pencegahan banjir susulan.

Wabup Sigi Koordinasi ke BWSS, Normalisasi Sungai di Palolo
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi (SYP).

Sigi, Gesuri.id - Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi (SYP) mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, telah berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III untuk segera menormalisasi sungai di Desa Sintuwu, Kecamatan Palolo.

Hal itu, lanjutnya, sebagai bentuk upaya pencegahan banjir susulan.

Baca Kata Sekjen Hasto Soal Klaim Luhut Tentang Penundaan Pemilu

“Mengenai penataan alur sungai dan daerah aliran Sungai Kana di Desa Sintuwu, pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan BWSS terkait dengan penanggulangan jangka panjang mengenai masalah banjir,” jelas Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi (SYP) saat mengunjungi desa Sintuwu Kec. Palolo, Senin (14/3).

Wabup SYP dalam aksinya dengan sebutan turun gunung tersebut, langsung meninjau permukiman warga yang terdampak banjir dan tak lupa melihat langsung kondisi daerah aliran Sungai Kana di Desa Sintuwu.

Wabup mengatakan, Pemkab Sigi sendiri saat ini telah menurunkan satu unit alat berat untuk melakukan normalisasi sungai, demi mencegah terjadinya banjir susulan. Terdapat tiga alat berat yang diturunkan ke Desa Sintuwu, meliputi satu unit alat berat dari Pemkab Sigi dan dua unit alat berat dari BWSS.

“Pastinya Pemkab Sigi akan berkoordinasi dengan BWSS untuk penataan alur sungai ini,“ jelas Wabup SYP yang dikenal aktif turun gunung demi warganya itu.

Pemkab Sigi juga mengakui sebagian besar sungai yang ada di wilayah itu, mengalami penurunan kualitas daerah aliran sungai (DAS), serta alur sungai tidak tertata dengan baik, sehingga berpotensi memberikan dampak banjir bandang, saat musim penghujan.

Sementara Bupati Sigi, Mohamad Irwan membeberkan, untuk menata alur sungai dan meningkatkan kualitas DAS membutuhkan biaya yang sangat besar. Sementara Pemkab Sigi memiliki keterbatasan anggaran, sehingga membutuhkan dukungan dari Kementerian PUPR melalui BWSS serta Pemprov Sulteng.

Baca Banteng Papua: Dana Desa Bukan Gaji Kedua Kepala Kampung

“Kami tidak mempunyai kemampuan dana untuk menyelesaikan hal itu, karena menata alur sungai dan peningkatan kualitas DAS membutuhkan biaya ratusan miliar,“ ujarnya.

Banjir disertai material kayu dan lumpur, serta longsor menerjang permukiman warga di Desa Sintuwu pada Sabtu 12 Maret 2022 pukul 17.30 Wita disebabkan oleh kerusakan tanggul penahan air, serta menurunnya kualitas daerah aliran Sungai Kana dan Sungai Katopi.

Berdasarkan data Pemerintah Desa Sintuwu, terdapat satu unit rumah rusak berat, 14 rumah rusak sedang dan 70 rumah rusak ringan. Dilansir dari celebesopscom.

Quote