Ikuti Kami

Yulian Gunhar Desak Pemerintah Evaluasi Secara Menyeluruh Kawasan Industri Morosi

Desakan ini muncul setelah serangkaian kecelakaan kerja kembali terjadi, mencoreng citra kawasan industri strategis tersebut.

Yulian Gunhar Desak Pemerintah Evaluasi Secara Menyeluruh Kawasan Industri Morosi
Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, mendesak pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja di kawasan industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Desakan ini muncul setelah serangkaian kecelakaan kerja kembali terjadi, mencoreng citra kawasan industri strategis tersebut.

Menurutnya sangat ironis, dalam sepekan terakhir, ada tiga pekerja menjadi korban dalam insiden tragis yang terjadi di dua perusahaan besar, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Dua pekerja yang menjadi korban Di PT VDNI: Ilham mengalami luka berat, sementara Muh. Reski meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Sementara itu, di PT OSS, seorang pekerja bernama Usman mengalami luka serius yang menyebabkan cacat seumur hidup.

"Maraknya kecelakaan kerja di kawasan industri nikel Morosi harus disikapi secara serius. Ini bukan sekadar musibah tunggal, tapi cerminan dari persoalan sistemik yang mengakar dalam manajemen perusahaan," kata Gunhar, Kamis (15/5/2025).

Gunhar yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan, menilai bahwa, tren kecelakaan kerja yang terjadi berulang menunjukkan adanya indikasi kuat terhadap lemahnya penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 

Menurutnya, sangat penting dilakukan investigasi menyeluruh terhadap kondisi lingkungan kerja dan tata kelola perusahaan yang dinilai abai terhadap keselamatan tenaga kerja.

"Sudah saatnya pemerintah, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan ESDM, melakukan audit menyeluruh terhadap smelter-smelter nikel, terutama yang masuk dalam PSN. Jangan sampai pembangunan ekonomi dibayar dengan nyawa para pekerja," tegas Gunhar.

Baca: Hadir di Pengadilan Tipikor, Ganjar Suntik Semangat ke Hasto

Sebagai catatan, PT VDNI merupakan salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia yang mempekerjakan ribuan tenaga kerja lokal maupun asing. Perusahaan ini beberapa kali disorot publik terkait isu ketenagakerjaan dan standar K3.

Data lembaga Sembada Bersama Indonesia, mencatat sebanyak 104 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di smelter nikel di Indonesia sepanjang 2019 hingga 2025. 

Sementara itu, menurut laporan Rasamala Hijau Indonesia, organisasi nonpemerintah di sektor perhutanan dan pertambangan melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024 saja, 32 orang tewas dalam insiden di smelter dan tambang.

Quote