Ikuti Kami

Anton Charliyan Serukan Warga Jabar Cintai Budaya Sunda

Anton Charliyan menyerukan masyarakat Jawa Barat (Jabar) lebih mencintai seni budaya Sunda, salah satunya, Pencak Silat.

Anton Charliyan Serukan Warga Jabar Cintai Budaya Sunda
Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan mewakili Dapil Jawa Barat XI (Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya), Anton Charliyan

Tasikmalaya, Gesuri.id - Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan mewakili Dapil Jawa Barat XI (Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya), Anton Charliyan menyerukan masyarakat Jawa Barat (Jabar) lebih mencintai seni budaya Sunda, salah satunya, Pencak Silat.

Anton mengatakan hal tersebut di sela Pertandingan dan Pasanggiri Ibing Pencak Silat tradisional di Gelora Sukapura, Tasikmalaya, Sabtu (23/3). Pertandingan itu digelar oleh Forum Bersama Aksi Care Centre (Forbes ACC). 

Baca: Anton Charliyan Konsisten Perangi Korupsi dan Intoleransi

Anton sendiri merupakan Ketua Dewan Pembina Forbes ACC. 

“Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang akan ngamumule (mencintai) seni budaya Sunda,” kata Anton.

Anton berharap, kegiatan Forbes ACC ini bisa melahirkan atau mencetak bibit-bibit atlet penerus Pencak Silat. Pencak Silat, lanjut Anton, merupakan seni budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Oleh karena itu, keberadaannya wajib dilestarikan.

“Harapannya tentu saja akan melahirkan dan menumbuhkan generasi yang jujur, arif dan berbudi pekerti luhur,” ucapnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kepedulian Forbes ACC terhadap seni dan budaya sunda. Ia berharap ke depannya bisa menyelenggarakan kegiatan serupa yang lebih besar lagi dalam skala nasional.

Baca: Masyarakat Adat Sunda Dukung Jokowi dan Abah Anton

Kepedulian Anton pada budaya Sunda sudah dia tunjukkan sejak lama. Tatkala pria kelahiran Tasikamalaya itu menjabat sebagai Kapolwil Priangan beberapa tahun lalu, dia sudah berupaya menjaga kelestarian situs-situs peninggalan sejarah dengan membuat papan peringatan di setiap situs peninggalan sejarah di wilayah Priangan. 

Papan itu dibuat agar pengunjung tidak merusak situs tersebut, atau merusak lingkungan di lahan cagar budaya.

Quote