Ikuti Kami

Ayah Angkat Jokowi: Matipun Saya Pilih Jokowi

"Saya sudah matipun, kalau bisa ikut milih, milih lagi saya. Jangankan dua kali, tiga kali juga boleh," kata Nurdin di kediamannya

Ayah Angkat Jokowi: Matipun Saya Pilih Jokowi
Ayang angkat Jokowi di Aceh, H. Nurdin Aman Tursina

Bener Meriah, Gesuri.id - Ayah angkat Presiden Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina (73), tak habis pikir ketika ada pihak yang membenci Jokowi. Nurdin yang telah mengenal dekat petahana pada 1987 ini, tak melihat tudingan keji yang dialamatkan pembencinya. 

"Saya sudah matipun, kalau bisa ikut milih, milih lagi saya. Jangankan dua kali, tiga kali juga boleh," kata Nurdin di kediamannya, Bener Meriah, Aceh, Sabtu, 9 Maret 2019.

Nurdin bercerita, bagaimana dirinya bisa dekat dan menjadi ayah angkat Jokowi. Di kurun waktu 1987-1988, Nurdin yang notabene orang Aceh, mendapat pekerjaan dari Jokowi.

"Saya buruhnya dulu, itu pun saya enggak malu. Saya membuat pagar dan rumah," kata Nurdin.

Jokowi kala itu, bekerja di perusahaan kertas yang membuka kompleks perumahan untuk karyawan. Nurdin menjadi salah satu pekerja yang direkrut untuk membangun perumahan itu.

"Jadi kebetulan saya imam desa, jadi dia berikan pekerjaan 'bapak buat pagar perumahan di depan situ'," kata Nurdin menirukan ajakan Jokowi.

Dari kerja sama itu, ia akrab dengan Jokowi dan menjadi ayah angkat selama petahana bekerja tiga tahun di sana. Dari pengalaman singkat tersebut, Nurdin paham betul bagaimana pribadi Jokowi.

Termasuk, kata dia, ketulusan hati dan sikapnya yang sabar serta tak suka marah-marah. Nurdin mengaku kaget saat melihat debat presiden di televisi, bagaimana Jokowi tak sepakat dengan penguasaan lahan oleh kompetitor.

Menurut Nurdin, saat itu Jokowi marah. "Saya enggak pernah dengar Jokowi marah, baru kemarin di Aceh Tengah 120 ribu hektar (lahan Prabowo). Enggak pernah Jokowi marah, baru itu," beber dia.

Nurdin melanjutkan cerita, Jokowi memutuskan untuk pulang ke Solo saat 1989. Ketika itu, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berkecamuk dan menimbulkan konflik. Nurdin lama tak bertemu Jokowi setelah itu, namun pria kelahiran Surakarta itu masih mengingatnya.

"Tahu-tahunya sudah jadi Gubernur (DKI). Kita ngobrol via telepon, masih ingat dia sama kita," beber Nurdin.

Quote