Jakarta, Gesuri.id - Calon gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini meresmikan posko pemenangan forum komunikasi relawan di Jalan Hasanudin, Kecamatan Panggung Rejo, Kota Pasuruan, Sabtu (9/11). Dalam kesempatan itu mantan wali Kota Surabaya itu banyak mendapat aduan dari warga.
Salah satunya soal jumlah SMA negeri yang hanya satu dari lima kecamatan yang ada di Kota Pasuruan. Itu pun diubah ke sistem Taruna Madani.
“Di Bangil hanya ada 1 SMA negeri yang direbut 5 kecamatan dan kebijakan pejabat yang lama itu menyakitkan sekali, karena SMA direduksi menjadi SMA Taruna Madani,” ujar Muklis, salah satu warga.
Muklis menjelaskan, sekolah negeri tersebut sebelumnya diwacanakan seluruhnya berubah menjadi Taruna Madani yang biaya sekolahnya fantastis sekitar Rp 2,5 juta per bulan. Karena menuai protes dan demo, barulah diubah menjadi 3 kelas saja yang menerapkan sekolah asrama.
“Kita sempat demo dan yang membuat kita sakit hati karena sampai kita kirim surat dan demo di kantor gubernur kita tidak ditemui oleh ibu gubernur,” ujar Muklis.
Mendengar hal itu, Risma pun kaget. Dia tak menyangka persoalan Kota Pasuruan serumit itu.
“Ini kewajiban negara. Tidak boleh ada anak tidak mendapat hak pendidikan. Nanti kita lihat yang boarding school harus seperti apa. Kalau ada sekolah taruna harusnya didirikan sekolah baru, bukan mengubah yang sudah ada,” ucap Risma.
Risma berjanji akan mencarikan solusi terbaik dengan berbagai pertimbangan dan evaluasi dengan pihak terkait.
“Itulah kenapa saya ingin semua anak bangsa, tidak peduli itu miskin atau kaya semua bisa sekolah. Karena itu satu satunya cara agar negara ini maju,” pungkasnya.
https://kabarbaik.co/blusukan-ke-kota-pasuruan-risma-terima-keluhan-warga-soal-biaya-bulanan-rp-25-juta-di-sma-negeri/