Ikuti Kami

Kurangi Impor, Pertamina Diminta Beli Minyak Mentah Lokal

Pasalnya, sebelumnya minyak dari KKKS diekspor terlebih dahulu ke luar negeri, baru kemudian diimpor kembali ke dalam negeri.

Kurangi Impor, Pertamina Diminta Beli Minyak Mentah Lokal
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri mengunjungi kilang TPPI, di Tuban, Jatim, (11/11/2015) - Foto: Setkab

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, untuk membeli seluruh hasil lifting minyak bumi yang diproduksi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri melalui PT Pertamina (Persero).

Dijelaskan Jonan, langkah Pertamina membeli minyak mentah dari KKKS bertujuan memangkas biaya pengangkutan. Pasalnya, sebelumnya minyak dari KKKS diekspor terlebih dahulu ke luar negeri, baru kemudian diimpor kembali ke dalam negeri.

"Ya ini perintah presiden, sudah, diambil di lokal saja, supaya hemat transport," kata Jonan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (15/11).

Jonan juga mengatakan, total minyak yang diproduksi di dalam negeri sebesar 800 ribu barel per hari (bph). Sebanyak 300 ribu bph diproduksi oleh KKKS dan diekspor. Jika lifting minyak yang dihasilkan oleh KKKS itu diborong oleh Pertamina, hitungannya bisa mengurangi impor sebanyak yang diproduksi oleh KKKS, yakni 300 ribu bph.

"Begini saja dihitung kira-kira produksi itu 800 ribu barel, diekspor mungkin 200-300 ribu sehari. Kalau impornya juga kira-kira segitu," paparnya.

Menurut Jonan, harga minyak yang dibeli Pertamina dari KKKS tetap menggunakan acuan harga yang berlaku di pasar.

"Saya nggak tahu (mengenai harga), itu tergantung kondisi pasar. Tapi yang pasti Pertamina wajib untuk beli. Pasti market price, nggak mungkin tidak," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, Kementerian ESDM akan segera memfasilitasi regulasinya. 

"Hasil ratas minta supaya lifting minyak di KKKS dibeli seluruhnya oleh Pertamina. Ini akan bisa mengurangi impor kita. Ini akan difasilitasi regulasinya dan berlaku secepatnya," kata Agung di Jakarta, Rabu (15/8).

Quote