Ikuti Kami

Megawati Lantik dan Berikan KTA Kepada Habib dan Ulama

Mega: Selamat datang bersama PDI Perjuangan, mari kita bekerja sama tentunya dengan kecakapan masing-masing.

Megawati Lantik dan Berikan KTA Kepada Habib dan Ulama
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melantik dan menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada beberapa habib dan ulama, Selasa (2/4).

Jakarta, Gesuri.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melantik dan menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada beberapa habib dan ulama. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Acara tersebut dilaksanakan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Baca: LSI Denny JA: 01 Unggul Mutlak dari 02

"Selamat datang bersama PDI Perjuangan, mari kita bekerja sama tentunya dengan kecakapan masing-masing, karena rakyatnya masih yang butuh bimbingan untuk Indonesia Raya," ujar Mega dihadapan para kader baru PDI Perjuangan.

Dalam pidatonya, Megawati sempat menceritakan berbagai pengalamannya hidup sejak jaman kemerdekaan RI di era Bung Karno, pengalamannya sendiri berkutat dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di era Orde Baru, hingga menjadi PDI Perjuangan seperti saat ini.

"Kami ini ya begini. Yang jelas, paling utama bagi kami adalah ideologi Pancasila," ungkap Megawati.

Selain habib dan ulama, Megawati juga melatik kader baru yang berasal dari purnawirawan TNI-Polri dan akademisi. Dia lantas meminta agar para ulama, purnawirawan, dan akademisi agar terus menjaga bangsa ini setia pada jalan Pancasila dan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Kenapa tak dinikmati kemerdekaan ini dengan menikmati Pancasila? Mari lebih baik kita lakukan itu daripada sesuatu yang keras-keras," ucap Megawati.

Hadir dalam acara tersebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama jajaran pengurus pusat seperti Andreas Hugo Pareira, Rokhmin Dahuri, Djarot Saiful Hidayat, dan Wiryanti Sukamdani.

Adapun Habaib yang menerima KTA itu adalah Habib Husein Muhdar Almuhdar, Habib Muhammad Sholeh Al Muhdar, Habib Ali Assegaf mewakili Masyarakat Dialog Antar Agama, KH Zainal Arifin bersama 20 ulama Betawi, dan Habib Salim. Turut hadir juga perwakilan KWI Romo Agustinus Heri Wibowo dan Pendeta Albertus Patty dari PGI.

"Mendengar ada ulama yang hendak menerima KTA dari Ibu Megawati, purnawirawan TNI-Polri tak mau kalah. Apalagi di debat pilpres kemarin ada yang mengaku dirinya lebih TNI dari TNI," kata Hasto Kristiyanto saat memberi pengumuman soal nama-nama penerima KTA.

Sejumlah nama purnawirawan yang disebut diantaranya adalah Mayjen TNI (Purn) Andri Sutarno, Mayjen TNI (Purn) Bambang Haryanto, Laksamana Madya TNI (Purn) Yuhastihar, Marsekal Muda TNI (Purn) Benedictus Widjanarko, dan Irjen Polisi (Purn) Albertus Simanjuntak. Sementara dari kalangan akademisi, mereka adalah Diah Arimbi dan Bambang Pitoyo.

Hasto mengatakan, pelantikan dan pemberian KTA ini merupakan wujud kekonsistenan PDI Perjuangan sebagai rumah kebangsaan. "PDI Perjuangan selalu berjuang menjadi rumah rakyat, berjuang menjalankan cita-cita Bung Karno demi terwujudnya kesejahteraan rakyat," kata Hasto.

Baca: Suara Jokowi-Ma'ruf Amin Bergerak Positif di Sumatra

Habib Husein Muhdar Almuhdar, yang diberi kesempatan berbicara dan membaca doa mewakili para ulama, sempat membacakan sebuah pantun. Kata Habib Husein, pantun itu sudah ada sejak jaman dulu.

"Gedhang Goreng enak legi, melok Banteng wani mati.  Kita berjuang menyebarkan kebaikan dan menegakkan kebenaran. itulah yang dimaui oleh Pak Karno untuk kita lakukan. Merdeka," kata Habib Husein.

Quote