Ikuti Kami

Maksimalkan Karet dan Sawit, Karolin Programkan Peremajaan

Peremajaan merupakan salah satu program utama yang akan dilakukan untuk memaksimalkan potensi perkebunan sawit dan karet di Kalbar.

Maksimalkan Karet dan Sawit, Karolin Programkan Peremajaan
Cagub Kalbar Karolin Margret Natasa

Pontianak, Gesuri.id - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa mengatakan dirinya telah menyiapkan program peremajaan tanaman karet dan sawit untuk membantu masyarakat petani yang kesulitan akan terus turunnya harga karet dan sawit di Kalbar.

"Ini merupakan salah satu program utama yang akan kami lakukan untuk memaksimalkan potensi perkebunan sawit dan karet di Kalbar. Program peremajaan ini akan kita lakukan menyusul semakin merosotnya harga karet dan sawit di Kalbar," kata Karolin di Sintang, Senin (24/4).

Baca: Karolin: Saya Mengabdi Seutuhnya untuk Kalbar

Dia menjelaskan, merosotnya harga karet dan sawit di Kalbar dikarenakan banyak tanaman karet dan sawit yang sudah berumur tua sehingga tidak lagi produktif dan hasilnya juga menurun. Sebagian besar karet dan sawit tersebut merupakan tumbuhan tua yang tentu akan menurun kadar produktivitasnya.

"Saya tidak akan berjanji untuk membangun pabrik karet baru, karena dari informasi yang kita dapatkan dari beberapa pengusaha dan pemilik pabrik karet, tidak akan memungkinkan untuk membangun pabrik baru, jika ketersediaan karet yang ada kurang. Mereka juga tentu tidak ingin merugi dan berinvestasi sia-sia, karena tidak adanya bahan baku dan kualitas karet yang kurang baik," tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Baca: Karolin Fokuskan Pembangunan di Pedalaman Kalbar

Dengan peremajaan karet dan sawit dengan bibit unggul, ke depan, diharapkan hasil buah sawit semakin baik dan hasil kualitas karet juga semakin baik sehingga bisa memenuhi kualitas yang diinginkan oleh pasar.

Tidak hanya melakukan program peremajaan, Karolin-Gidot juga akan memberikan pengetahuan kepada para petani karet dan sawit untuk mengolah dua komoditas tersebut menjadi barang setengah jadi atau produk yang bisa diolah sendiri oleh masyarakat.

"Kalau kita jual barang setengah jadi, tentu akan ada nilai tambahnya dan ini akan berdampak pada pendapatan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan mereka," katanya.

Mantan anggota DPR itu menambahkan, jika dulu Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil karet terbaik, namun saat ini sudah mulai di geser oleh India dan beberapa negara lainnya.

Mencontoh dari India, kata Karolin, di mana petani karet yang ada disana sudah bisa mengolah karetnya dengan baik dan menghasilkan latex sebagai produk unggulan rumahan yang diserap oleh pabrik ban besar di sana.

"Jadi bedanya petani karet kita di Kalbar dengan di sana, cukup jauh. Di India petani karet mengumpulkan getah karet dalam bentuk cairan dan ditampung dalam suatu wadah," katanya.

Kemudian, lanjut Karoli,n cairan karet tersebut dicampur dengan bahan pengental untuk dan disimpan dalam wadah seperti nampan. Setelah keras, karet itu kemudian digiling sendiri oleh petani dan menjadi karet latex dan kemudian dikeringkan sendiri juga dalam jangka waktu beberapa hari.

"Latex ini lah yang dijual oleh petani ke pabrik, sehingga bukan karet mentah yang dijual, tetapi barang setengah jadi. Hasilnya, para petani di sana selain bisa membuka lapangan pekerjaan baru, mereka juga otomatis bisa meningkatkan pendapatan mereka dan seperti ini yang harus kita lakukan," kata Karolin.

Dia menyatakan, solusi ini yang akan ditawarkan kepada masyarakat yang terus mengeluhkan turunnya harga sawit dan karet.

"Kondisi ini kita ketahui dari beberapa kegiatan kampanye yang kita lakukan di daerah, sebagian besar masyarakat yang khususnya menggantungkan hidup dari kebun karet mengeluhkan terus turunnya harga karet belakangan ini. Jika dipercayakan masyarakat Kalbar untuk menjadi Gubernur, kami akan memberikan solusi, bukan janji, karena kami sudah punya rumusnya," tuturnya.

Selain itu, dirinya juga akan mendorong pemerintah pusat untuk meningkatkan pemanfaatan karet, dengan komponen infrastruktur yang juga harus dibangun. Strategi ini juga sebagai cara mengatasi anjloknya harga karet.

"Yang lebih penting adalah kita juga harus memberikan pelatihan kepada petani karet untuk bisa mengolah sendiri produk turunan dari karet. Yang sederhana saja seperti menjadikan karet sengal produk kerajinan yang diolah sendiri, sehingga selain petani menjual karet mentah, juga bisa menjualnya dalam bentuk lain yang bisa menambah ekonomi petani karet," katanya.

Quote