Ikuti Kami

5 Kesenian Tradisional Kabupaten Karanganyar, Kampung Halaman Calon Presiden Ganjar Pranowo

Kabupaten Karanganyar miliki beragam kesenian tradisional mulai dari tarian, tembang mocopat, hingga kesenian unik tradisional lainnya.

5 Kesenian Tradisional Kabupaten Karanganyar, Kampung Halaman Calon Presiden Ganjar Pranowo
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.

Jakarta, Gesuri.id - Kabupaten Karanganyar merupakan tempat kelahiran Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo. Karanganyar terletak di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya sekitar 14 kilometer di sebelah Timur kota Surakarta. Kabupaten ini juga memiliki kesenian tradisional yang menarik.

Negara Indonesia memang kaya akan kesenian di tiap daerahnya. Karanganyar bukan pengecualian, Kabupaten ini memiliki kesenian tradisional yang sangat beragam. Dari kesenian tarian, tembang mocopat, hingga kesenian unik tradisional lainnya.

Artikel ini akan membahas 5 kesenian khas Karanganyar yang perlu kalian ketahui!

1. Tarian Kencar-Kencar

Kabupaten Karanganyar menyimpan tarian tradisional khasnya tersendiri. Tarian tersebut dinamakan tarian Kencar- Kencar. Tarian ini dimainkan oleh 138 personil yang biasanya dibawakan oleh siswa SMA dan SMP, dengan durasi yang cukup panjang, yaitu hingga 15 menit.

Tarian Kencar merupakan tarian yang mengisahkan pembangunan Kabupaten Karanganyar yang telah berhasil mendapatkan penghargaan Adipura karena berhasil menjaga kebersihan kotanya. Tarian Kencar-Kencar sendiri merupakan salah satu karya cipta dari mantan Bupati Karanganyar yaitu Rina Iriani Sri Ratnaningsih.

2. Tarian Jaran Gedrug

Berbeda dengan tarian kencar-kencar yang diperankan oleh para gadis, tarian Jaran Gedrug dibawakan oleh laki-laki. Tarian ini berkembang dengan pesat di Kabupaten Karanganyar. Penari menggunakan pakaian prajurit dan berkuda, guna menggambarkan sejarah kepahlawanan dalam berperang mengusir para penjajah dari Belanda.

3. Dhukutan

Dhukutan adalah salah ritual tradisional paling populer yang diselenggarakan oleh masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Upacara tradisional ini dilakukan pada hari Selasa Kliwon Wuku Dukut, itulah asal usul mengapa upacara tersebut dinamakan upacara dhukutan. Ritual tradisional ini sebenarnya merupakan ritual bersih desa.

Ritual Dhukutan diselenggarakan oleh warga yang tinggal di daerah Tawangmangu, tempat tinggal masa kecil Ganjar Pranowo. Dalam upacara tersebut masyarakat menyiapkan beberapa sesaji yang berasal dari tanaman palawija dan sayur. Nantinya, sesaji yang sudah disiapkan akan dikirab di Candi Menggung. Dhukutan dikatakan sebagai upacara pengungkapan rasa syukur dan merupakan peristiwa penting yang tidak boleh dilewatkan pada setiap tahunnya.

4. Upacara Tradisional Pasar Kumandang

Upacara Tradisional Pasar Kumandang merupakan upacara yang dilakukan dalam mengisi bulan Suro. Sama seperti Dhukutan, penyelenggaraan upacara ini adalah di kampung halaman Ganjar Pranowo, yakni Tawangmangu. Upacara ini diselenggarakan pada hari Minggu Pahing pada bulan Suro.

Seperti namanya, upacara tradisional ini pun dilakukan di Pasar Wisata. Penyelenggaraan upacara ini membuat proses jual beli di pasar berhenti sejenak. Masyarakat menyiapkan sesaji yang dibawakan dalam bentuk gunungan. Gunungan yang terbuat dari hasil desa tersebut dibuat semata-mata untuk menarik kunjungan wisata ke Kabupaten Karanganyar.

5. Tarian Derkuku Karang

Kemudian ada tarian tradisional lainnya, yaitu Tarian Derkuku Karang. Tarian ini menceritakan tentang sejarah pertemuan Nyi Ageng Karang dengan Raden Mas Said, dan upaya Mereka bahu-membahu mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa.

Kabupaten Karanganyar memiliki berbagai kekayaan khas, termasuk kekayaan kesenian yang unik dan kian mewarnai keberagaman yang ada di Indonesia. Kekayaan kesenian yang ada di tempat kelahiran Ganjar Pranowo ini, membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata dan budaya yang menarik.

Quote