Jakarta, Gesuri.id -- Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai peluang duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sulit terwujud. Pasalnya, menurut Baidowi, saat ini konsolidasi poros koalisi sudah terbentuk menjadi tiga poros.
"Sekarang konsolidasi koalisi kan sudah terbentuk itu. Agak susah ya menjadi dua poros itu. Hari ini sudah terbentuk tiga poros," kata Awiek, Kamis (21/9).
Namun, Awiek, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya mempersilakan jika Ganjar dan Prabowo memang bersedia untuk diduetkan. Menurut dia, semua kemungkinan terkait duet capres dan cawapres bisa terjadi sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pendaftaran capres dan cawapres di KPU resmi dibuka pada 19 Oktober mendatang. Masa pendaftaran akan dibuka selama tujuh hari hingga 25 Oktober. Keputusan itu diambil dalam rapat konsultasi di Komisi II DPR, Rabu (20/9) kemarin.
"Tapi apapun ceritanya sebelum pendaftaran di KPU segala sesuatunya bisa saja terjadi," kata dia.
Namun begitu, Awiek menegaskan hingga saat ini tak ada diskusi soal wacana duet Ganjar dan Prabowo di internal partai koalisi. Dia menyebut PPP akan tetap mendukung Ganjar sesuai hasil Rapimnas V PPP pada 23 April lalu.
"Di internal belum ada diskusi tentang itu," kata dia.
Ganjar sebelumnya membuka peluang duet dirinya dengan Prabowo di Pilpres 2024, sesuai usulan yang disampaikan kelompok relawan Projo Bali pertengahan Agustus lalu itu. Menurut Ganjar, semua kemungkinan bisa terjadi sebelum masa pendaftaran di KPU.
Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar usai menghadiri rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung High End, Jakarta, Rabu (20/9).
Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan dinamika politik selalu memungkinkan semua skenario bisa terjadi. Namun, dia meminta publik untuk melihat saja dinamika politik yang akan berkembang selama satu bulan ke depan hingga pendaftaran capres.
"Ya kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasinya," kata Puan di kompleks parlemen, Kamis (21/9).