SEMANGAT Sumpah Pemuda yang lahir hampir satu abad lalu kini menemukan bentuk barunya di tangan generasi masa kini. Jika pada 1928 para pemuda berikrar untuk menyatukan bangsa, maka pemuda hari ini tengah berikrar menjaga bumi — rumah bersama yang menjadi masa depan Indonesia.
Diansir dari Kompas.com, sebuah survei global yang dirilis oleh Deloitte menunjukkan bahwa 70 persen anak muda dari Generasi Z dan Milenial kini memilih bekerja di perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan. Lebih dari itu, mereka juga bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan — sebuah bukti bahwa idealisme dan kepedulian sosial kini menjadi bagian dari identitas generasi muda.
Survei bertajuk Deloitte Gen Z and Millennial Survey 2025 ini melibatkan lebih dari 23.400 responden dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia-Pasifik. Hasilnya menegaskan, nilai-nilai keberlanjutan, keseimbangan hidup, dan makna kerja kini menjadi pendorong utama arah karier dan gaya hidup generasi muda.
“Para responden berupaya menyeimbangkan tiga hal dalam karier mereka: uang, makna, dan kesejahteraan,” tulis Deloitte dalam laporannya yang dikutip pada Jumat (16/5/2025).
Laporan tersebut juga menunjukkan meningkatnya kesadaran lingkungan. Sebanyak 65 persen Generasi Z dan 63 persen Milenial mengaku merasa khawatir terhadap kondisi lingkungan dalam satu bulan terakhir — naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar dari mereka bahkan mengaku telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim, seperti suhu ekstrem dan bencana alam.
Kepedulian itu tak berhenti pada tataran wacana. Sekitar 23 persen anak muda meneliti kebijakan lingkungan perusahaan sebelum menerima tawaran kerja, dan 15 persen di antaranya mengaku pernah berganti pekerjaan karena khawatir terhadap dampak lingkungan dari tempat kerja sebelumnya.
Lebih menarik lagi, hampir separuh responden (48 persen Gen Z dan 47 persen Milenial) menyatakan telah mendorong perusahaan mereka agar lebih aktif dalam isu lingkungan. Ini menunjukkan bahwa generasi muda bukan hanya konsumen perubahan, tetapi juga penggerak perubahan itu sendiri.
Kesadaran hijau juga tercermin dalam gaya hidup mereka. Dua pertiga Gen Z dan Milenial bersedia membayar lebih untuk produk ramah lingkungan, dan sekitar seperempatnya secara aktif meneliti jejak karbon atau kebijakan perusahaan sebelum membeli produk.
Langkah nyata pun mulai terlihat di keseharian. Sekitar 43 persen Gen Z dan 47 persen Milenial telah menghemat penggunaan air, 36 persen beralih ke transportasi hemat energi, dan lebih dari seperempat telah memperbarui rumah mereka dengan fitur berkelanjutan seperti panel surya. Bahkan, hampir separuh berencana memiliki kendaraan listrik atau hibrida dalam waktu dekat.
Gerakan ini mencerminkan bagaimana semangat persatuan dan tanggung jawab dalam Sumpah Pemuda kini berevolusi. Jika pada masa lalu pemuda bersatu melawan penjajahan untuk membangun bangsa, kini mereka bersatu melawan ancaman baru — kerusakan lingkungan yang mengancam masa depan bersama.
Di tengah tantangan global seperti krisis iklim, energi, dan ketimpangan sosial, generasi muda Indonesia menegaskan bahwa cinta tanah air juga berarti menjaga bumi. Inilah bentuk baru dari semangat “Bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia” — bukan hanya menjaga batas negeri, tetapi juga menjaga kelestarian alamnya untuk generasi mendatang.
*Tulisan ini merupakan rangkaian kegiatan Merah Muda Fest 2025 untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025 yang akan diselenggarakan Selasa 28 Oktober 2025 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan Jakarta dan Sabtu 1 November 2025 di GOR Among Rogo Yogyakarta.

















































































