Ikuti Kami

Jokowi: Indonesia Sukses! dan Energi Asia Itu Tetap Ada

Jokowi: meski Asian Games 2018 berakhir di sini tapi energi Asia tak akan padam.

Jokowi: Indonesia Sukses! dan Energi Asia Itu Tetap Ada
Pesta kembang api menyemarakkan Upacara Penutupan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (2/9). (ANTARA FOTO/INASGOC/Rosa Panggabean/wsj/18)

Jakarta, 22 Agustus 1962, kurang dua hari menjelang pembukaan Asian Games ke-4 yang dilaksanakan mulai 24 Agustus 1962 sampai 4 September 1962, Bung Karno membakar semangat para atlet yang akan bertarung dengan menyerukan “Dedication of Life”, yang artinya setiap manusia yang ingin mendapat pencapaian tinggi mutlak harus mempersembahkan dan mengabdikan seluruh hidupnya pada hal yang ingin dicapai itu.

“Maka perlu mutlaknya “Dedication of Life” itu pada saat sekarang ini yang saudara-saudara tidak lama lagi akan masuk gelanggang sebagai wakil dari bangsa Indonesia dan negara Republik Indonesia, saya ulangkan lagi dan saya tekankan lagi,” pesan Bung Karno kepada para hadirin.

Baca: Sukses Jadi Tuan Rumah, Jokowi: Terima Kasih Warga Indonesia

Saat ini, 56 tahun telah berlalu, Indonesia kembali mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 dan mendulang kesuksesan yang luar biasa dimana baik target peringkat maupun perolehan medali sangat jauh melampaui dari yang ditargetkan sejak awal. 

Indonesia telah melewati target Asian Games 2018 dimana dari 45 negara peserta Asian Games tahun ini, Indonesia berada di peringkat 4 dan berhasil mencapai target 10 besar dengan meraih 31 medali emas, 24 perak dan 43 perunggu.    

Meski tak hadir di saat penutupan Asian Games di GBK, Minggu (2/9) malam, Jokowi yang tengah berada di antara para pengungsi korban gempa Lombok mengapresiasi kebanggaannya kepada para atlet yang telah mendedikasikan hidupnya bagi bangsa dan negara sebagai pahlawan olahraga. Selain itu Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia karena turut menyukseskan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games yang ramah.

Dalam akun instagramnya (@jokowi), Presiden Jokowi menitipkan pesan dari Lombok, bersama masyarakat yang sebagian sedang dalam pengungsian pasca gempa bumi, "Saya menonton kemeriahan acara penutupan Asian Games 2018 di Jakarta lewat layar lebar siaran televisi. Saya sungguh-sungguh dipenuhi perasaan bangga dan haru bahwa Indonesia telah menampilkan wajahnya sebagai bangsa yang besar dan maju, yang mampu menjadi tuan rumah perhelatan besar olahraga dunia Asian Games".

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para kontingen dari seluruh negara yang juga ikut meramaikan Asian Games. Meski Asian Games sudah selesai, Jokowi mengatakan, energi Asia tetap ada dan membawa kebaikan di seluruh dunia.

"Meski Asian Games 2018 berakhir di sini tapi energi Asia tak akan padam. Selamat dan terima kasih untuk kontingen seluruh negara atas kehangatan dan semangatnyam ini energi Asia sesungguhnya," ucapnya.

Terakhir, Jokowi meminta kepada seluruh undangan closing ceremnony untuk mendoakan korban gempa bumi di Lombok. "Mari doakan Lombok agar kembali pulih seperti sedia kala," ujarnya.

#Jokowiasiangam3sTop Terpopuler

Tak hanya itu, menyambut euforia Asian Games tahun ini, bahkan hingga menjelang penutupan pada Minggu (2/9) sore tagar #Jokowiasiangam3sTop Terpopuler di Twitter, berhasil bertengger di peringkat pertama setelah #ClosingCeremonyAsianGames2018 yang sempat mendahuluinya.

Pantauan Gesuri pada Minggu sore, #Jokowiasiangam3sTop berada di peringkat atas bahkan mengalahkan #ClosingCeremonyAsianGames2018 yang berada di peringkat ke-dua.

Berdasarkan laporan Tweetreach.com, 'estimated reach' untuk hastag #Jokowiasiangam3sTop mencapai 568,282 dan 'exposure' 4,585,318 'impressions'.

Itu membuktikan euforia warganet di seluruh dunia dan khususunya masyarakat Indonesia dengan lampauan target medali Asian Games 2018 dan kebangkitan kembali olahraga Indonesia. 

Ya, Indonesia telah melewati target di Asian Games 2018 dimana dari 45 negara peserta Asian Games tahun ini, Indonesia berada di peringkat 4 dan berhasil mencapai target 10 besar dengan meraih 31 medali emas, 24 perak dan 43 perunggu.

Jika dibandingkan perilehan medali di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya tercatat di tahun Asian Games tahuun 2006 Indonesia memperoleh 2 emas, 3 perak dan 15 perunggu; Asian Games 2010: 4 emas, 9 perak, 13 perunggu; ASian Games 2014: 4 emas, 5 perak, 11 perunggu.

Penyerahan Bonus Tercepat dalam Sejarah

Presiden Jokowi telah menyerahkan bonus kepada para atlet dan pelatih yang meraih medali dalam ajang Asian Games 2018. Penyerahan dilakukan di di Istana Negara Jakarta, Minggu (2/9), dalam acara dalam Silaturahim Presiden Republik Indonesia dengan para Atlet dan Pelatih Nasional Peraih Medali pada Asian Games XVIII Tahun 2018.

"Terima kasih atas sejarah emas yang ditorehkan, karena itu saya sampaikan kemarin ke Menpora, bonus atlet peraih medali saya ingin berikan secepatnya sebelum acara penutupan dilakukan," kata Presiden Jokowi.

Acara itu juga dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi serta pejabat terkait lainnya.

Indonesia total meraih 31 medali emas 24 medali perak 43 medali atau 98 medali dan menduduki peringkat ke-4 negara peraih medali di ajang Asian Games 2018. "Kalau pagi ini atau siang nanti atau sore nanti masih ada tambahan medali, akan saya berikan langsung juga di sini, tahu-tahu ada tambahan emas saya berikan di sini, siapa tahu," kata Presiden yang mengundang tawa para atlet.

Presiden mengatakan bahwa awalnya pemerintah hanya menargetkan perolehan 16 keping medali emas. "Itu juga banyak yang sanksi, banyak yang pesimis, saya 'ngomong' bolak-balik ke pak Wapres, angka ini bener tidak 16 (emas) apa perlu kita hitung lagi? Optimistis boleh tapi juga harus realistis hitungannya, eh... malah ada yang mengatakan tambah lagi 4 (emas), 16 (emas) saja deg-degan, ini masih mau ditambah lagi, tapi hari ini bukti itu benar nyata, 98 medali emas, perak, dan perunggu bisa kita peroleh dari seluruh cabang olah raga," kata Jokowi.

Menurut Presiden, capaian itu adalah lompatan besar yang menjadi fondasi untuk prestasi olahraga Indonesia selanjutnya.

Presiden secara simbolis menyerahkan buku tabungan berisi bonus kepada masing-masing atlet peraih medali emas, perak dan perunggu. Buku tabungan bagi peraih emas diberikan kepada Eko Yuli Irawan (angkat besi), Puspa Arum Sari (pencak silat), Aries Susanti Rahayu (panjat tebing). Perwakilan dari peraih perak adalah Sri Wahyuni (angkat besi), Aspar Jailolo (panjat tebing), Alexander Elbert Sie (soft tenis). Sedangkan dari perunggu diwakili oleh Nining Purwaningsih (sepeda downhill), Amri Rusdana (pencak silat) dan Bunga Imas (skateboard).

Peraih medali emas diberikan bonus Rp 1,5 miliar secara penuh dengan pajak sudah ditanggung. Adapun untuk pasangan atau ganda, mendapatkan Rp 1 miliar per orang dan Rp 750 juta per orang untuk beregu.

Khusus untuk peraih medali emas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menyatakan akan membangunkan rumah tipe 36 dengan kisaran Rp 70-100 juta.

Sama seperti peraih medali emas, bonus untuk pendulang perak pun terbagi ke dalam tiga kelas. Untuk tunggal Rp 500 juta, ganda Rp 400 juta, dan beregu Rp 300 juta per orang. Adapun, untuk setiap atlet tunggal yang merebut medali perunggu, dihadiahi Rp 250 juta, ganda Rp 200 juta dan beregu Rp 150 juta per atlet.

Para pelatih beregu mendapatkan Rp 600 juta untuk emas, Rp 200 juta untuk perak, dan Rp 100 juta untuk perunggu. Sedangkan untuk setiap medali kedua dan seterusnya, para pelatih mendapatkan Rp 225 juta untuk emas, Rp 75 juta untuk perak, dan Rp 37,5 juta untuk perunggu.

Untuk asisten pelatih perorangan/ganda mendapatkan Rp 300 juta untuk emas, Rp 100 juta untuk perak, dan Rp 50 juta untuk perunggu. Para asisten pelatih beregu mendapatkan Rp 375 juta untuk emas, Rp 125 juta untuk perak, dan Rp 62,5 juta untuk perunggu.

Setiap medali kedua dan seterusnya, para asisten pelatih mendapatkan Rp 150 juta untuk emas Asian Games 2018, Rp 50 juta untuk perak, dan Rp 25 juta untuk perunggu.

Sementara itu, menurut Menpora Imam Nahrawi, penyerahan bonus untuk atlet dan pelatih kali ini merupakan yang tercepat dalam sejarah.

Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) Imam Nahrawi melalui akun Instagram pribadi.

"Pemberian bonus tercepat sepanjang sejarah!!! Peraih medali emas, perak dan perunggu, hari ini telah diserahterimakan oleh Presiden @jokowi di Istana Negara, menjadi bonus terbesar sepanjang Asian Games," tulis Imam Nahrawi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga tetap memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang nihil medali.

"Bonus juga diberikan kepada semua atlet yang bertanding di #AsianGames2018, kepada pelatih, dan asisten pelatih," Imam menambahkan. 

Ingin Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Membaca dari sebuah koran harian nasional di Tanah Air, seorang wartawan Jepang terkaget-kaget melihat antusiasme Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games (AG) 2018. Padahal dirinya wartawan olahraga di setiap event international. 

"Mengagumkan! Fasilitasnya juga sudah kelas olimpiade. Padahal dubes Inggris yang tadinya bilang Indonesia tidak mungkin bisa sukses AG karena London saja persiapannya 10 tahun untuk Olimpiade," ungkap reporter asal Jepang tersebut. 

Terkait itu, Presiden Joko Widodo yang mengaku puas dengan keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, memang telah berencana untuk segera mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah olimpiade tahun 2032.

"Dengan pengalaman yang kita miliki dalam penyelenggaraan Asian Games ke-18 ini, maka kita, Indonesia, yakin untuk juga bisa dan mampu menjadi tuan rumah untuk perhelatan yang lebih besar," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9).

"Oleh sebab itu, Indonesia berencana secepatnya untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah olimpiade pada tahun 2032. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," tuturnya.

Baca: Kunjungi NTB, Jokowi Tinjau Langsung Penanganan Pascagempa 

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan Presiden Komite Olimpiade Internasional atau The International Olympic Commitee (IOC) Thomas Bach dan Presiden Dewan Olimpiade Asia atau The Olympic Council of Asia (OCA) Ahmad Al-Fahad Al-Sabah kagum atas keberhasilan Indonesia sebagai penyelenggara Asian Games. Tidak hanya karena kesiapan Indonesia, namun keduanya juga memuji partisipasi masyarakat di Asian Games.

"Beliau sangat menghargai dan kagum atas kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan perhelatan besar Asian Games ke-18 tahun 2018 ini. Bukan hanya hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan, yang beliau sangat menghargai adalah partisipasi masyarakat, partisipasi dari volunteers yang dalam jumlah yang sangat besar digerakkan bisa diorganisasi. Saya kira inilah modal yang kuat yang kita miliki menurut beliau," pungkasnya.

Pertemuan antara Jokowi, Bach dan Sabah berlangsung tertutup. Jokowi juga didampingi Menteri Luar Negeri  Retno LP Marsudi dan Ketua INASGOC Erick Thohir.

Quote