Ikuti Kami

Selamat Bekerja Eri-Armudji Untuk Kota Surabaya

Oleh: Ketua DPRD Kota Surabaya/ Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

Selamat Bekerja Eri-Armudji Untuk Kota Surabaya
Pasangan Wali Kota Surabaya terpilih dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Eri-Armudji.

Surabaya, Gesuri.id - Eri Cahyadi-Armudji, Jumat (26/2) dilantik sebagai wali kota-wakil wali kota Surabaya 2021–2024. Kita berikan doa dan dukungan terbaik kepada pemimpin baru pilihan rakyat, yang memimpin Kota Pahlawan ini.

Akhir pekan lalu, Eri Cahyadi telah bertemu satu meja dengan bupati terpilih Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan bupati terpilih Gresik Fandi Akhmad Yani. Ketiganya membicarakan sinergi dan kolaborasi tiga daerah, memahami problem, dan membahas solusi. Suatu langkah inisiatif tiga kepala daerah yang berusia muda, yang membuka ruang koneksitas antardaerah.

Inilah perspektif kepemimpinan anak muda di era milenial, yang melihat masalah di daerahnya dalam pendekatan sinergi dan kolaborasi, termasuk dalam relasi antardaerah. Kolaborasi dipandang lebih baik ketimbang kompetisi.

Sinergi dan kolaborasi itu bisa dikembangkan dengan pemerintah daerah otonom yang lain, misalnya kawasan Madura, Mojokerto, dan kabupaten/kota lain. Tujuannya, mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerah masing-masing dan pengembangan kawasan.

Baca: DPRD Kota Surabaya Gercep Siapkan Pengangkatan Eri-Armuji

Saya kira ini adalah sinyal dan kita berharap kepemimpinan kolaboratif menjadi model kepemimpinan Eri Cahyadi-Armudji. Selain dalam konteks integrasi program antardaerah, juga berbagai program pembangunan di Kota Pahlawan: Eri Cahyadi-Armudji akan membuka ruang bagi semua untuk terlibat.

Wali kota terpilih Eri Cahyadi berusia 43 tahun. Berlatar belakang birokrat berpengalaman, terakhir menjadi kepala badan perencanaan pembangunan kota. Lama membantu pendahulunya: Wali Kota Tri Rismaharini dan Wali Kota Bambang D.H. Keduanya memberikan teladan kepemimpinan terbuka, progresif, dan selalu berbuat untuk masyarakat.

Adapun wakil wali kota terpilih Armudji adalah politikus senior PDI Perjuangan, yang 20 tahun menjadi anggota DPRD Surabaya, dan terakhir anggota DPRD Jawa Timur. Dua kali menjadi ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji punya basis kuat di rakyat. Dengan pengalaman panjang, Armudji bisa dipandang paham tentang problem Surabaya.

Eri dan Armudji adalah perpaduan yang pas: teknokrat dan politisi, kaya inovasi, dan kaya jiwa kerakyatan. Chemistry keduanya diharapkan membawa Surabaya lebih baik lagi, lebih maju lagi, dan lebih berkeadilan, setelah 10 tahun kepemimpinan cemerlang Wali Kota Tri Rismaharini atau Bu Risma dan dilanjutkan Whisnu Sakti Buana.

Cita-cita itu tidak bisa dipacu Surabaya sendirian. Karena faktanya, Surabaya berinteraksi dinamis dengan Sidoarjo dan Gresik, kawasan Madura, Mojokerto, dan kabupaten/kota lain. Mobilitas penduduk terus mengalir deras antardaerah. Pembangunan infrastruktur serta perkembangan ekonomi dan sosial saling memengaruhi antardaerah.

Di depan mata, pekerjaan besar Surabaya yang menantang Eri Cahyadi-Armudji adalah menuntaskan penanganan pandemi Covid-19. Saat hari terakhir Wali Kota Whisnu Sakti Buana, disampaikan bahwa Surabaya hampir mencapai zona kuning. Persis 16 Februari, hari terakhir kerja Whisnu Sakti, mendapat kado nol kasus Covid-19 di Surabaya.

Tentu itu tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, sejak Wali Kota Risma memimpin Surabaya menangani pandemi Covid-19 pertengahan Maret 2020. Keterlibatan masyarakat dalam skala luas juga tampak dalam berbagai tindakan. Termasuk membangkitkan berbagai aksi solidaritas masyarakat dan pembentukan kampung-kampung tangguh.

Eri Cahyadi-Armudji diharapkan membawa Surabaya masuk ke zona hijau. Di mana angka penularan Covid-19 amat rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Harapan itu berseiring dengan gerakan vaksinasi oleh pemerintah, yang sekarang menyentuh masyarakat umum.

Tantangan berikutnya, pemulihan ekonomi. Dampak pandemi hampir setahun ini, yang diikuti berbagai pembatasan sosial, telah memukul para pelaku ekonomi kita. Berbagai sektor mengalami perlambatan, stagnasi, penurunan, dan bahkan gulung tikar.

Ujung-ujungnya, nasib pekerja yang sangat terasa terpuruk. Di lapangan banyak kita temui pemutusan hubungan kerja, pekerja dirumahkan atau dikurangi jam kerjanya.

Pemerintah pusat sudah mengirim pesan jelas bahwa penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi harus berjalan seiring. Artinya, produktivitas masyarakat harus didorong tumbuh dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Itu bisa dimulai dengan menyusun regulasi-regulasi baru yang menjadi prasyarat pemulihan ekonomi. Juga, perlu terobosan untuk menarik investasi dan penyerapan tenaga kerja. Gagasan saat kampanye, untuk menggelar program-program padat karya yang menyerap tenaga kerja Surabaya, merupakan salah satu solusi problem pekerjaan pada masa pandemi.

Baca: Ini Program 100 Hari Eri-Armuji Untuk Kota Surabaya

Termasuk gagasan penyerapan 40 persen tenaga kerja lokal Surabaya bagi setiap investasi atau pembukaan unit usaha di Kota Surabaya. Ide itu menjadi andalan Eri Cahyadi-Armudji dalam berbagai kesempatan kampanye, juga pada saat debat publik. Setelah pelantikan, Eri Cahyadi-Armudji punya ruang lebar dalam merealisasikan janji-janji kampanye untuk warga Surabaya.

Secara keseluruhan, masyarakat Surabaya mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap kemenangan Eri Cahyadi-Armudji dalam pilkada lalu. Seluruh gagasan pada masa kampanye sedang ditunggu untuk diwujudkan menjadi kenyataan.

Eri Cahyadi-Armudji, yang mengusung spirit ’’Meneruskan Kebaikan” pada masa kampanye, punya niat kuat untuk menjaga keberlanjutan warisan-warisan pemerintahan masa lalu. Dan, mengembangkan inovasi dan kreasi baru untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi Surabaya.

Tugas kita adalah mengawal dan memastikan bahwa pemimpin pilihan rakyat ini akan selalu berada di jalurnya: jalan pengabdian yang membawa kebaikan untuk seluruh lapisan warga.

Quote