Ikuti Kami

Adian Ungkap Dukungan Sabam Pada Korban SUTET 

Sabam Sirait menjadi sosok Wakil Rakyat yang langka, karena mau mengangkat telepon dari rakyat yang membutuhkan bantuan pada jam 04.00 pagi.

Adian Ungkap Dukungan Sabam Pada Korban SUTET 
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu memiliki kenangan khusus tentang mendiang Sabam Sirait. 

Masih tersimpan dalam memori Adian, pada sebuah peristiwa 25 tahun lalu. Ketika itu, Adian dan kawan-kawan nya masih berjibaku melawan otoritarianisme rezim Soeharto. 

Salah satu wujud perlawanan itu adalah advokasi terhadap warga korban pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Kabupaten Bogor. 

Baca: PDI Perjuangan Berduka, Wafatnya Senior Partai Sabam Sirait

"Pada suatu malam di tahun 1996, kami rapat di PMII Jakarta Timur untuk menggalang solidaritas terkait advokasi kasus SUTET di Ciseeng, Bogor. Pukul 01.00 WIB, kami dapat berita bahwa tenda kami di bawah Tower SUTET dan beberapa rumah warga di serbu oleh tentara. Banyak mahasiswa dan masyarakat yang terluka," ungkap Adian. 

Adian melanjutkan, setelah mendapat informasi itu, dia dan kawan-kawan segera berangkat menuju lokasi. Sekitar pukul 4 pagi, mereka sampai di terminal Depok.

"Dari salah satu telepon umum di terminal Depok, kami mengirim pesan melalui Pager (penyeranta) ke beberapa kawan di Jakarta agar jika terjadi sesuatu kawan-kawan yang di Jakarta bisa segera mengetahui," ujar Adian. 

Dan saat itu,  Adian mencoba menelepon rumah Sabam Sirait, yang kala itu merupakan anggota DPR RI dari PDI.

"Dalam 3 kali dering panggil, telepon diangkat dan terdengar suara khas Bang Sabam, 'Hallo, ya, dari mana?' Setelah aku memperkenalkan diri, aku menceritakan situasi yg terjadi di lapangan. Bang Sabam dengan nada suara nya yang khas menanyakan satu persatu rangkaian peristiwa itu," ungkap Adian. 

Adian, yang juga Sekjen Pena 98, mengungkapkan Sabam beberapa kali mengulang pertanyaan sebagai penegasan. 

Lalu, Sabam pun bertanya, "Apa yang harus saya lakukan?"

"Aku pun menyampaikan pada bang Sabam, pertama tolong hubungi instansi terkait agar penyerbuan bisa dihentikan. Kedua, tolong sampaikan info ini pada aktivis lainnya. Dua permintaan itu dijawab tegas dan singkat  oleh Bang Sabam : 'Ya, pasti!'," ujar Adian. 

Baca: Politisi Senior PDI Perjuangan Sabam Sirait Berpulang

Momen 25 tahun lalu itu, sangat berkesan bagi Adian dan kawan-kawan seperjuangan nya. Bagi Adian, Sabam Sirait menjadi sosok Wakil Rakyat yang langka, karena mau mengangkat telepon dari rakyat yang membutuhkan bantuan pada jam 04.00 pagi. 

Apalagi, saat itu, masih di era otoritarian Orde Baru. 

"Beliau menjadi sosok Wakil Rakyat yang selalu dirindukan rakyat, karena bisa dihubungi kapan saja untuk mendengar jerit dan keluh kesah  Rakyat tanpa birokrasi berbelit-belit," ujar Adian

Quote