Ikuti Kami

Ansy Lema Tegaskan Kopi Punya Narasi Kedaulatan

Pendiri bangsa Bung Karno, ungkap Ansy, selalu memulai hari dengan kopi, sekaligus memilih minum kopi Nusantara.

Ansy Lema Tegaskan Kopi Punya Narasi Kedaulatan
Anggota Komisi IV DPR-RI, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menggelar diskusi bertajuk "Dialog Kopi Tanah Air" di Gedung Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, (17/1). 

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan HUT ke-49, PDI Perjuangan. 

Hadir sebagai pembicara : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Hadir pula pembicara dari asosiasi komunitas kopi, serta pelaku usaha hulu dan hilir kopi. 

Baca: Dialog Kopi, Bisnis yang Sangat Menjanjikan & Harus Dibina

Politisi PDI Perjuangan yang juga Anggota Komisi IV DPR-RI, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dipercayakan Partai untuk menjadi moderator pada sesi ketiga.

"Kopi bukan sekedar minuman, tetapi memiliki narasi peradaban, nasionalisme, dan kemandirian-kedaulatan bangsa," ujar Ansy. 

Pendiri bangsa Bung Karno, ungkap Ansy, selalu memulai hari dengan kopi, sekaligus memilih minum kopi Nusantara sebagai bagian integral dari diplomasi budaya dan peradaban bangsa. 

Karena itu, PDI Perjuangan mendorong potensi ekonomi kerakyatan dari sektor komoditas perkebunan, khususnya kopi. 

"Kopi merupakan salah satu komoditas strategis dan unggulan dalam subsektor perkebunan, serta memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar 
negeri," ujar Ansy. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sepanjang tahun 2020, total produksi kopi Indonesia mencapai 762.380 ton. 

Jumlah tersebut sebagian besar dikontribusikan oleh perkebunan rakyat yakni mencapai 99,33 persen atau mencapai 757.300 ton terhadap total produksi kopi Indonesia. 

"Sedangkan, pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia, mencapai 45  persen bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang hanya 26 persen," ujar Ansy. 

Baca: PDI Perjuangan Gelar Banteng Cup 2022 Terbesar di Aceh

Pengembangan ekosistem usaha perkopian dapat dilakukan mulai dari sektor hulu hingga hilir. 

Artinya, sambung Ansy, pengembangan kopi harus berjalan integral mulai dari aspek hulu produksi seperti benih, regenerasi kopi, hama, penanaman, pemeliharaan dan hilir seperti panen, pasca panen, pengolahan pasca panen, bisnis kopi domestik. 

"'Life begins after kopi, kehidupan dimulai setelah kopi'.  Kopi bukan sekedar minuman, tapi ada makna, filosofi mendalam," ujar Ansy. 

"Kopi Indonesia paling unik karena beragam, datang dari berbagai pulau dengan kondisi alam dan geografi yang berbeda. Kopi Aceh, Kopi Lampung, Kopi Kalimantan, Kopi Jawa, Kopi Flores, Kopi Toraja, Kopi Bali, dan Kopi Papua," pungkas Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.

Quote