Ikuti Kami

Andreas Okdi Priantor Siap Perjuangkan Aspirasi Seniman di Parlemen

Bertajuk: Untaian Bulan Bung Karno dalam Trisakti: Kepribadian dalam Budaya.

Andreas Okdi Priantor Siap Perjuangkan Aspirasi Seniman di Parlemen
Semangat Bulan Bung Karno 2025 dimaknai secara mendalam oleh DPC PDI Perjuangan Kota Palembang dengan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Untaian Bulan Bung Karno dalam Trisakti: Kepribadian dalam Budaya, yang digelar meriah di Kambang Iwak Park, Sabtu (28/6/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Ketua panitia pelaksana sekaligus Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Palembang, Andreas Okdi Priantor, mengambil peran sentral dalam mendengarkan langsung keluh kesah para seniman Palembang.

Diketahui, Semangat Bulan Bung Karno 2025 dimaknai secara mendalam oleh DPC PDI Perjuangan Kota Palembang dengan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Untaian Bulan Bung Karno dalam Trisakti: Kepribadian dalam Budaya, yang digelar meriah di Kambang Iwak Park, Sabtu (28/6/2025).

Salah satu momen penting dalam rangkaian acara tersebut adalah lomba melukis Bung Karno, yang bukan hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga ruang penyambung aspirasi antara seniman dan wakil rakyat.

Menurut Andreas, banyak persoalan yang dialami para pelukis dan pegiat seni, mulai dari minimnya kegiatan seni, terbatasnya ruang pamer, hingga belum adanya pasar seni yang mapan untuk menopang kehidupan para seniman. Akibatnya, banyak pelaku seni harus bekerja serabutan, yang perlahan menggerus idealisme dan nilai-nilai seni mereka.

“Kita tidak bisa membiarkan para seniman terus berjuang sendiri. Seni adalah bagian dari jati diri bangsa. Oleh karena itu, negara harus hadir, minimal memfasilitasi,” tegas Andreas.

Berangkat dari hal itu, ia menggagas terbentuknya Pasar Seni Palembang sebagai ruang bertemunya pelaku seni lukis, ukir, kriya, seni pertunjukan, serta UMKM kreatif. Ia mengusulkan agar kegiatan tersebut bisa digelar secara rutin, minimal tiga hingga enam bulan sekali, sehingga para seniman memiliki panggung sekaligus pasar yang berkelanjutan.

“Kita butuh ruang bersama bukan hanya untuk pameran, tapi juga untuk menghidupkan ekosistem seni yang berkeadilan. Jika kita serius, seni bisa menjadi sumber kehidupan, bukan sekadar hobi,” tambahnya.

Andreas juga mendorong Pemerintah Kota Palembang agar menyediakan ruang pamer sementara bagi para seniman, sembari merancang galeri seni permanen. Ia menyarankan agar aset Pemkot, seperti bangunan kosong di sekitar kawasan Stadion Kamboja, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seni budaya.

“Saya percaya, jika seni diberi ruang yang layak, maka Palembang tidak hanya dikenal sebagai kota sejarah, tetapi juga kota budaya yang hidup,” ujarnya.

Sebagai kader PDI Perjuangan, Andreas menegaskan bahwa keberpihakan kepada pelaku budaya adalah bagian dari pelaksanaan Trisakti Bung Karno, khususnya dalam aspek berkepribadian dalam kebudayaan. Ia menyatakan siap memperjuangkan aspirasi para seniman di parlemen.

“Ini bukan janji, tapi komitmen. Seni adalah jalan peradaban, dan PDI Perjuangan tidak akan membiarkannya mati di negeri sendiri,” pungkasnya.

Quote