Kota Pekalongan, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Pekalongan mengikuti ‘Dialog Kopi Tanah Air’ secara virtual di Kantor DPC Partai. Dialog tersebut sebagai bentuk bahwa PDI Perjuangan terus memperkuat program kedaulatan pangan dan mendukung sektor perkebunan dan kehutanan agar lebih produktif. Sedangkan kopi adalah komoditas unggulan yang menggerakan ekonomi kreatif anak muda di hilir dan menambah pendapatan petani di hulu.
Baca: Hasto: Laporan Ubedillah Terkait Partai Politik Tertentu
Agung Satria Hermawan selaku Ketua DPC Kota Pekalongan menuturkan, di Kota Pekalongan sedikitnya ada sebanyak 45 pelaku usaha kopi yang terdata di Dindagkop UKM yang harus didorong untuk lebih maju. Agung menyampaikan, meski di Kota Pekalongan tidak ada pekebunan kopi, namun, animo masyarakat terutama anak muda dalam bergelut di bidang perkopian belakangan tahun sedang naik daun, generasi milenialnya terutama dalam meracik kopi barista sangatlah tinggi.
“Tingkat konsumsi penggemar kopi dalam negeri pun tetap bisa semakin baik sehingga perekonomian Kota Pekalongan ini tetap berjalan, dari data yang kami dapat, ada 45 pelaku yang terdata yang harus didorong untuk lebih maju, yang tidak terdata seperti kopi tahlil di pinggir jalan juga harus dibina,” ujar Agung usai mengikuti dialog, Senin (17/1).
Agung Satria menambahkan, “minuman kopi bila dikemas dengan baik, bisnis kopi bisa dibilang cukup menjanjikan. Bisnis ini akhir-akhir ini begitu diminati pebisnis. Dengan catatan, pelaku usaha memiliki strategi bisnis yang menarik dan cerdas untuk kalangan saat ini,” terang Agung.
Baca: Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, Hasto: Itu Sangat Dinamis
Gambaran bagaimana gaya hidup kekinian atau anak muda saat ini. Jika dibandingkan dengan minuman lain seperti teh, jus, susu dan masih banyak lagi, kopi lebih diminati oleh generasi milenial. Peluang ini dilihat Agung Satria dengan membuat brand kopi dengan nama Kopi Luhur. Dilansir dari derapjuang.
