Ikuti Kami

Buka Pendidikan Kader, Emi Nomleni: Bekerja untuk Rakyat

Emi: Pendidikan kader tidak sekadar karena akan menjadi calon legislatif atau eksekutif, karena hanya akan membuat formalitas belaka.

Buka Pendidikan Kader, Emi Nomleni: Bekerja untuk Rakyat
Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT) Emelia Julia Nomleni saat membuka Pendidikan Kader Pratama (PKP) Zona Ende, Sikka, Nagekeo dan Ngada di Biara Santo Fransiskus Asisisi, Detusoko-Ende, Minggu (14/8). (istimewa)

Ende, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur (NTT) Emelia Julia Nomleni menegaskan kader PDI Perjuangan harus bekerja keras untuk kepentingan terbaik rakyat.

Demikian dikatakannya saat membuka Pendidikan Kader Pratama (PKP) Zona Ende, Sikka, Nagekeo dan Ngada di Biara Santo Fransiskus Asisisi, Detusoko-Ende, Minggu (14/8).

Baca: John Wempi: Kemendagri Bagikan Bendera Merah Putih di Aceh

Ketua DPRD Provinsi NTT itu pun mengatakan pendidikan kader tidak sekadar karena akan menjadi calon legislatif atau eksekutif, orientasi seperti  itu hanya akan membuat peserta mengikuti pendidikan kader sebagai formalitas belaka, tapi tidak menangkap apapun pesan dari rangkaian proses ini.

“Anda ikuti proses ini bukan karena mau jadi legislatif, bupati atau gubernur, tapi anda adalah petugas yang bekerja untuk rakyat melalu PDI Perjuangan,” tegas Emelia.

Emelia meminta peserta memaknai perjalanan sejarah partai, belajar dari perjuangan para pendahulu partai dan semangat juang membesarkan partai hingga partai bisa tiba di saat seperti ini.

“Saya sampai di posisi ini, saya bagian dari yang menikmati dari partai, maka saya harus bekerja keras dan meninggalkan sesuatu untuk kader penerus saya,” tandas Emelia.

Politisi yang akrab disapa Mama Emi ini meminta kader partai tidak fokus memikirkan diri sendiri, tapi menanamkan semangat gotong-royong dalam kerja nyata untuk kesejahteraan rakyat. 

Emelia mengingatkan tidak semua kader berkesempatan menjadi anggota legislatif dan dipercaya di eksekutif, untuk itu bagi mereka yang sudah terpilih tidak boleh melupakan kawan seperjuangan, agar kader tetap bangga memiliki  anggota legislatif, bangga memilki Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang ideologis.

“Caranya kita harus duduk bersama-bersama, setelah jadi, jangan lupakan mereka yang ada di PAC, Ranting dan Anak Ranting,” pinta Emelia.

Emelia juga berpesan semua peserta dapat mengikuti proses dengan baik, dengan kesadaran penuh memperkokoh keyakinan ideologis bersama PDI Perjuangan

“Berbanggalah ada di rumah besar PDI Perjuangan, proses pendidikan kader ini akan menguatkan anda, dan kita semua bisa berperan sesuai posisi kita masing-masing,” tutup Emelia.

Sementara Bupati Ende Djafar H. Ahmad mengapresiasi PDI Perjuangan yang memilih Ende sebagai lokasi pelaksanaan Pendidikan Kader Pratama.

Baca: Pemilu Mendekat, Ada Elite Relawan Benalu Mulai Resah

“Trisakti Bung Karno betul-betul harus kita laksanakan, Ende adalah rahim Pancasila, sehingga keputusan kegiatan di Ende adalah keputusan yang tepat,” ujar Djafar yang juga ketua Dewan Pertimbangan Cabang DPC PDI Perjuangan Ende.

Acara Pembukaan PKP dihadiri juga oleh Sekretraris DPD Yunus Takandewa, Bendahara DPD Patris Lali Wolo beserta sejumlah Pengurus DPD PDI Perjuangan NTT, senior PDI Perjuangan NTT Karel Jani Mboeik, Ketua DPC Ende Fransiskus Taso, kader PDI Perjuangan Lusia Adinda Dua Nurak, pengurus DPC Ende, DPC Sikka, DPC Nagekeo dan DPC Ngada, Camat Detusoko Ende, dan Kapolsek Detusoko.

 

Kurator: Fransiska Silolongan

Quote