Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menyatakan Politisi senior Sabam Sirait adalah seorang politisi welas asih yang konsisten berbicara tentang nasionalisme dan ke-Indonesiaan.
Dimata Deddy, Sabam memiliki perjalanan hidup yang kaya, merangkak dari bawah hingga menduduki berbagai jabatan di bidang politik.
Baca: Yasonna : Bang Sabam Ajarkan Berpolitik Itu Suci
"Bang Sabam adalah segelintir politisi Indonesia, terutama dari kalangan minoritas yang konsisten melawan narasi dan hegemoni negara adikuasa/barat dan zionisme Israel," ujar Deddy, Kamis (30/9).
"Beliau seorang pengembara sejarah yang ulet dan tangguh, sejak jaman Bung Karno, Pak Harto hingga orde reformasi," tambahnya.
Menurut Deddy, Sabam memiliki kepedulian yang besar terhadap pemuda dan bergaul intens dengan anak-anak muda dari berbagai aliran politik.
Sebagai junior, Deddy sangat salut dengan rekam jejak dan konsistensi politiknya.
"Meskipun berasal dari rahim pergerakan dan politik minoritas (Kristen), tetapi beliau tidak pernah mencerminkan latar belakang itu. Narasi besar almarhum adalah soal nasionalisme, humanisme, dan perdamaian," ujar Deddy.
Baca: Sabam Sirait Wafat, Sekjen TMP: Hilangnya Politisi Teladan
Deddy beruntung berkenalan sejak muda dengan Sabam. Meskipun tidak secara pribadi intens berinteraksi, tetapi tiap perjumpaan dan dialog dengan Sabam, selalu dirasakan oleh Deddy sebagai pertukaran pikiran yang tajam dan bermanfaat.
"Keluarga nenek perempuan saya dari ayah sebenarnya masih memiliki hubungan kekerabatan, demikian juga dari generasi saya masih punya hubungan kekeluargaan. Saat saya masih muda, almarhum Ibu saya selalu mengajak bertemu beliau jika ada acara keluarga yg dihadiri beliau. Saya selalu mengenangnya sebagai pribadi yang humble, cerdas, tajam dan sangat hangat,"ujar Deddy.
Seperti diketahui, Politikus senior PDI Perjuangan sekaligus Pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1973, Sabam Sirait, meninggal dunia di usia 85 tahun pada Rabu (29/9) di RS Siloam Karawaci.
