Ikuti Kami

Sabam Sirait Wafat, Sekjen TMP: Hilangnya Politisi Teladan

“Saya, dan mungkin banyak aktivis pemuda dan mahasiswa, dulu di tahun 2000-an selalu memasukkan nama Sabam Sirait sebagai salah satu narsum"

Sabam Sirait Wafat, Sekjen TMP: Hilangnya Politisi Teladan
Ilustrasi. Taruna Merah Putih (TMP) saat bersama Politisi Senior PDI Perjuangan (Alm) Sabam Sirait. (Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Berita duka datang dari PDI Perjuangan. Pada Rabu (29/9) malam, politisi senior partai tersebut yakni Sabam Sirait tutup usia. Ayah dari Maruarar Sirait politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Umum Taruna Merah Putih tersebut dikabarkan tutup usia di umur 85 tahun di RS Siloam Karawaci pada pukul 22.37 WIB malam tadi.

Baca: PDI Perjuangan Berduka, Wafatnya Senior Partai Sabam Sirait

Taruna Merah Putih melalui Sekjen DPP TMP Restu Hapsari mengatakan, dirinya turut kehilangan seorang tokoh politisi yang menjadi inspirasi dan keteladanan bagi generasi muda Indonesia. 

“Saya, dan mungkin banyak aktivis pemuda dan mahasiswa, dulu di tahun 2000-an selalu memasukkan nama Sabam Sirait sebagai salah satu narasumber dalam berbagai kegiatan kami. Ketokohan dan kesenioran Pak Sabam Sirait cukup terasa di mata para aktivis muda.” kenang Restu, Kamis siang (30/9). 

Selain itu, lanjutya, sebagai mantan Ketua Presidium PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), sangat sering dalam perbincangan dan diskusi-diskusi saya bersama dengan Teman-teman GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), yang sering disebut Kelompok Cipayung, menyebut-nyebut nama Sabam Sirait. 

“Beliau menjadi salah satu tokoh yang sangat memberikan inspirasi dan menjadi teladan sebagai politisi oleh generasi muda dan mahasiswa," ujar Restu.

Lalu, lanjutnya, secara personal dirinya bisa semakin dekat dengan Pak Sabam Sirait atau yang sering dipanggil Opung Sabam, karena juga dekat dengan puteranya yang politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait yang juga adalah Ketua Umum Taruna Merah Putih, organisasi sayap anak mudanya PDI Perjuangan, dan dulu sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang PORA. 

Berikutnya perjumpaan-perjumpaan secara personal di rumah Pak Sabam di Bintaro menjadi kenangan tersendiri buat Restu. Bagi Restu, Pak Sabam adalah keteladanan politisi yang seharusnya. 

“Sabar, santun, bahkan teramat santun, tapi selalu tetap kritis dan berani. Pak Sabam juga politisi yang dalam dan sangat matang karena sarat dengan pengalaman, terlebih juga karena karena Beliau adalah politisi yang rajin membaca buku,” katanya. 

Menurut Restu, rekam jejak politik Pak Sabam sangat kaya dengan etos perjuangan dan sekaligus selalu tegak dalam prinsip, sehingga sangat dipercaya partai. 

“Meskipun Beliau orang Batak, tetapi segala pemikiran, sikap dan tindakannya sangat nasionalis melampaui kesukuan Bataknya yang memang kental di keluarganya. Jejak pemikiran, sikap dan tindakannya sangat pluralis dan memandang politik pun adalah selalu harus menjadi jalan yang suci,” tegas Restu. 

Baca: Politisi Senior PDI Perjuangan Sabam Sirait Berpulang

Dalam beberapa cerita tentang Pak Sabam, sewaktu Beliau menjadi DPR RI, pernyataan yang terkenang bagi Restu adalah bahwa wakil rakyat yang setiap hari ruangannya di Senayan ramai orang berkunjung menunjukkan sangat dicintai rakyat yang diwakilinya. 

“Dan cinta itulah yang harus dibalas dengan kerja-kerja yang berpihak terus tanpa henti kepada rakyat. Pak Sabam tutup usia ketika masih bertugas dalam pengabdiannya sebagai Anggota DPD RI mewakili rakyat DKI Jakarta. Selamat jalan Opung Sabam Sirait, bahagialah di sisi-Nya," tutup Restu.

 

Kontributor: Yogen.

Quote