Ikuti Kami

Gaduh Media Abal-abal, Dewan Pers Diminta Bertanggung Jawab

Dinamika persebaran informasi telah melahirkan banyak media abal-abal yang mengaku memproduksi berita jurnalistik yang benar.

Gaduh Media Abal-abal, Dewan Pers Diminta Bertanggung Jawab
Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris, meminta Dewan Pers untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi media yang terverifikasi.

Menurutnya dinamika persebaran informasi yang tercipta saat ini, telah melahirkan banyak media abal-abal yang mengaku memproduksi berita jurnalistik yang objektif.

Baca: Charles Kritisi Pernyataan Prabowo Tentang Intelijen

Politisi PDI Perjuangan ini pun mengaku geram terhadap media abal-abal yang mulai marak tersebar di media sosial. Apalagi mereka sering membuat judul-judul yang bombastis untuk menarik minat pembaca.

Menurutnya fenomena ini harus segera ditertibkan agar tidak terus mengakar, terutama di media sosial yang saat ini ia anggap sebagai tujuan utama para pembaca untuk menerima informasi.

"Judul yang bombastis, namun tidak relevan dengan isi pemberitaan. Dan sayangnya kita lihat hari ini, saya berkali kali ketika pertemuan dengan masyarakat menanyakan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia hanya membaca judul saja, akhirnya fatal. Kita lihat judul ini bisa sudah membentuk opini publik dan mempengaruhi sekali kualitas pemberitaan media di Indonesia pada hari ini," katanya, Rabu (16/1).

Menurutnya, Dewan Pers bertanggung jawab penuh untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami bentuk produk jurnalistik yang baik dan benar. 

Untuk itu Charles mendorong agar Dewan Pers melakukan program sosialisasi kepada masyarakat secara masif terkait edukasi mengenai media yang terverifikasi. Sehingga masyarakat mengerti media mana yang pantas mereka baca dan juga dapat digunakan sebagai acuan atau referensi.

"Apalagi kita tahu ada yang namanya eco chamber effect. Jadi, apapun misalkan kita pendukung pasangan calon ketika saya buka media sosial saya isinya pemberitaan yang menguntungkan apa yang saya dukung atau menjelek-jelekkan paslon lain," paparnya.

Baca: Prabowo Sebut Indonesia Punah, Charles: Delusi

Dan yang menjelek-jelekkan, lanjut Charles, isi beritanya sudah ngeri dan tidak terikat dengan aturan jurnalistik.

"Jadi menurut saya perlu dan penting untuk disampaikan kepada publik, agar publik mengetahui betul informasi yang didapat dan dibaca itu sesuai dengan produk jurnalistik atau bukan," imbuhnya.

Quote