Semarang, Gesuri.id - Pengamat politik Universitas Diponegoro, Turtiantoro, mengatakan melonjaknya suara PDI Perjuangan hingga menggerus suara partai lain di Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh figur Hendrar Prihadi selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Semarang.
"Posisi Mas Hendi (sapaan akrab Hendrar Prihadi) memiliki peran strategis dalam pengembangan partai. Saya melihat gaya kepemimpinan mas Hendi cocok dengan masyarakat Semarang yang egaliter, dia sangat komunikatif," jelas Turtiantoro.
Baca: Menjelajah Kuliner Kekinian Wali Kota Hendrar Prihadi
Turtiantoro menambahkan, sebagai seorang Wali Kota, Hendi berhasil memperbaiki tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Hal sama juga dikatakan pengamat Komunikasi Politik Stikom, Gunawan Wicaksono. Dia mengatakan meningkatkannya suara PDI Perjuangan Kota Semarang dinilai wajar karena terafiliasi dengan figur Hendi sebagai Wali Kota Semarang.
"Lumrah suaranya naik, karena beliau (Hendi) meng-endorse-nya kelihatan sekali. Sebagai Ketua PDI Perjuangan Kota Semarang di dalam kampanye beliau mendukungnya luar biasa, dan hasilnya suara PDI Perjuangan naik di Kota Semarang," terang Gunawan.
Gunawan melanjutkan, kinerja Hendi yang baik sebagai Wali Kota juga membuat penilaian masyarakat Semarang pada PDI Perjuangan semakin positif.
"Dalam ilmu komunikasi, ada teori yang mengatakan kinerja berkata lebih nyaring dibanding wacana, dan ini keuntungan PDI Perjuangan Kota Semarang tatkala incumbent kinerjanya baik. Figur Pak Hendi berpengaruh, karena kinerjanya dinilai baik," tegasnya.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang telah menetapkan 50 calon terpilih anggota DPRD Kota Semarang periode 2019-2024, di Gedung Juang 45 Jalan Pemuda Kota Semarang, pada Senin (22/7).
Baca: Hendrar Prihadi Optimistis Semarang Kota Layak Anak Utama
PDI Perjuangan Kota Semarang secara sah mendudukkan 19 kadernya di DPRD Kota Semarang untuk periode 2019-2024. Hasil tersebut melonjak dibandingkan raihan PDI Perjuangan Kota Semarang di pileg sebelumnya, yang hanya 15 kursi.
Kondisi sebaliknya justru dialami oleh sejumlah partai yang berkurang kursinya di DPRD Kota Semarang. Antara lain Partai Gerindra dari 7 kursi menjadi 6 kursi, Partai Golkar dari 5 kursi menjadi 3 kursi, PAN dari 4 kursi menjadi 2 kursi, dan PPP dari 2 kursi menjadi tidak mendapatkan kursi sama sekali.