Ikuti Kami

Keluarga Pastikan Kakek Arteria Bukan Pendiri PKI Sumbar

Prof. Auzal Halim menegaskan tidak benar Arteria Dahlan mempunyai kakek bernama Bachtarudin.  

Keluarga Pastikan Kakek Arteria Bukan Pendiri PKI Sumbar
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - Keluarga besar Arteria Dahlan menegaskan bahwa kakek Arteria Dahlan bukanlah pendiri Partai PKI di Sumatera Barat. 

Hal itu disampaikan adik dari ibu Arteria Dahlan, Prof. Dr. rer. nat. Auzal Halim, Apt. Dt. Bagindo Sati, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang.  

Baca: Arteria Tegaskan Tak Benar Tuduhan Sang Kakek Tokoh PKI

Penjelasan tersebut terkait pernyataan wartawan senior Hasril Chaniago, pada sebuah acara diskusi televisi swasta di Jakarta, Selasa (8/9) yang mendapat liputan luas dari media, dimana menurut Hasril kakek Arteria Dahlan yang bernama Bachtarudin adalah tokoh PKI yang ikut mendirikan partai PKI di Sumatera Barat.

Prof. Auzal Halim menegaskan tidak benar Arteria Dahlan mempunyai kakek bernama Bachtarudin.  

Kepada Gesuri dalam keterangan persnya, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan menegaskan tidak benar tuduhan pada dirinya sebagai cucu dari seorang tokoh PKI.

"Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI. Kakek nenek saya termasuk ayah ibu saya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sum-bar," ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (9/9). 

Ia menceritakan kakeknya dari pihak ibunda yaitu H. Wahab Syarif, seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, dan datang ke Jakarta di tahun 1950 di tempat berlabuhnya para perantau Minang saat tiba di Jakarta, sebelum mereka memiliki rumah sendiri. 

Arteria melanjutkan, kakeknya dari pihak ayah bernama H. Dahlan bin Ali adalah seorang pedagang di Sumatera Barat. Neneknya, kata Arteria, bernama Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh masjumi, dan satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya hingga tahun 1983. 

"Beliau guru ngaji tiga generasi. Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian. Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Sukarno karena diduga terlibat PRRI saat itu," ujarnya.

Baca: Arteria Berharap Orang Minang Jangan Mau Dipecah-belah!

Sementara itu, salah seorang sepupu Arteria Dahlan, H. Ir. Harry Asmar Dt. Panghulu Dirajo, Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Maninjau, juga membenarkan apa yang disampaikan Auzal Halim. Menurut Harry Asmar, kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu yang bernama H. Wahab Syarif dalah seorang pedagang Tanah Abang yang sukses. Beliau merantau ke Jakarta sekitar tahun 1950-an, dan menjadi semacam tepatan dari perantau-perantau Sumatera Barat umumnya, dan Maninjau khususnya, yang ingin mengadu nasib di Jakarta. 

"Jadi rumah kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu ini adalah semacam tempat transit perantau yang baru datang di Jakarta, sebelum mereka mendapat rumah untuk tinggal,” ungkap Harry Asmar yang juga Perantau Ketua Dewan Pembina Salingka Danau Maninjau.

Menurut Harry Asmar, di Maninjau memang ada tokoh PKI yang bernama Bachtaruddin, yang ikut mendirikan Partai PKI di Sumatera Barat, tetapi ia meyakini itu pasti bukanlah kakek Arteri Dahlan. 

Untuk itu, Harry Asmar dan Auzal Halim sangat menyesalkan pernyataan Hasril Chaniago yang tidak akurat dalam memberikan informasi, sehingga sangat merugikan Arteria Dahlan secara pribadi dan Partai PDI Perjuangan secara umum.

Seperti diketahui, Arteria Dahlan dilahirkan di Jakarta 7 Juli 1975, dan saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan periode 2019-2024.

Quote