Ikuti Kami

Kyai Sin Dibunuh Rezim Myanmar, Mixil Beri Penghormatan 

Gadis yang diketahui bernama Angel atau Kyai Sin tewas setelah kepalanya ditembak  oleh pasukan militer di Kota Mandalay.

Kyai Sin Dibunuh Rezim Myanmar, Mixil Beri Penghormatan 
Angel atau Kyai Sin.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Banteng Muda Indonesia (BMI), Mixil Mina Munir  menanggapi peristiwa tewasnya seorang gadis berusia 19 tahun dalam aksi demontrasi anti-kudeta Militer di Myanmar, pada Rabu (3/3/2021).

Gadis yang diketahui bernama Angel atau Kyai Sin tewas setelah kepalanya ditembak  oleh pasukan militer di Kota Mandalay.

Baca: Kudeta Myanmar, Budiman Sebut Militer Myanmar Fasis Religius

Saat ditembak, Kyai Sin mengenakan T-shirt bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja.

Merespon tewasnya gadis pemberani itu, Mixil pun mengutip pernyataan Paulo Coelho, novelis asal Brazil. 

'Lebih baik melewati batas dan menanggung akibatnya daripada hanya menatap garis sepanjang sisa hidup Anda.' - Paulo Coelho

"Ungkapan novelis asal Brazil itu menjadi pilihan bagi mereka yang berada di garis depan perjuangan. Sejatinya Kyai Sin tahu apa akibatnya jika membiarkan rezim militer berkuasa," ujar Mixil. 

Mantan aktivis Forkot itu melanjutkan, disaat remaja seusianya disibukkan dengan hedonisme dan merias diri, Kyai Sin lebih memilih melawan rezim militer. Dia juga sadar bahwa nyawa jadi taruhan atas kebebasan negerinya.

Baca: Eva Harap Indonesia Dorong ASEAN Tegas Pada Myanmar

“Everything will be OK,” sambung Mixil, adalah tulisan di kaos hitam yang dipakai Kyai Sin Angel. 

"Walaupun dia tahu, segalanya tak akan baik-baik saja. Karena sebelum ikut demo, dia telah menyiapkan tanda golongan darahnya, nomor kontaknya, dan sebuah permintaan untuk mendonasikan bagian tubuhnya jika kejadian buruk menimpanya," ungkap Mixil. 

"Hormat saya untuk mereka yang  masih melawan," tambahnya.

Quote