Ikuti Kami

Ramond Dony: Pernyataan Mahfud MD Bukan Penghinaan

Pernyataan Mahfud berdasarkan pada sejarah Republik ini.

Ramond Dony: Pernyataan Mahfud MD Bukan Penghinaan
Politisi Muda PDI Perjuangan asal Aceh, Ramond Dony Adam.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi muda PDI Perjuangan asal Aceh, Ramond Dony Adam mengatakan ungkapan daerah Islam Garis Keras yang dilontarkan Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD bukan merupakan bentuk penghinaan terhadap suatu suku, ras atau golongan manapun.  

Dony menegaskan pernyataan Mahfud berdasarkan pada sejarah Republik ini. Sejarah mencatat bahwa dulu daerah Aceh, Jawa Barat (Jabar), Banten dan Sulawesi Selatan (Sulsel) pernah terjadi pemberontakan DI/TII, yang merupakan gerakan untuk membentuk negara Islam di Indonesia. 

Baca: Ramond Dony Adam Gelar Pawai 100 Becak

Walaupun pada akhirnya hanya Aceh saja yang diberikan hak kekhususan sebagai daerah istimewa dalam menjalankan syariat Islam dari awal kemerdekaan. Hingga pada akhirnya, tahun 2001 di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI, masyarakat Aceh bisa menjalankan syariat Islam secara kafah dengan diterbitkannya Perpres sebagai payung hukum Pemerintah Daerah Aceh. 

"Sebutan Islam Garis Keras untuk daerah-daerah dimana Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 kalah, tidak perlu digoreng lagi, sebab yang disampaikan Prof Mahfud MD berdasarkan sejarah Republik ini," tegas Dony kepada Gesuri, Selasa (30/4).  

Dony melanjutkan, pernyataan Mahfud itu juga merupakan bentuk dari intropeksi atau koreksi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, agar kedepannya merangkul daerah-daerah garis keras itu dengan melakukan rekonsiliasi. 

Walaupun, lanjut Dony, sebenarnya Jokowi sudah melakukannya sejak awal mantan Walikota Solo itu memimpin Negeri ini. Dony mengatakan Jokowi melakukan rekonsiliasi dengan hal kecil. 

"Mari putar kembali ingatan kita, sepanjang terbentuknya negara ini hanya Pak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia yang merayakan hari raya Idul Fitri, mulai dari malam takbiran hingga Shalat Ied bersama masyarakat Serambi Mekah di Masjid Raya Baiturahman Kota Banda Aceh. Hanya saja kita sebagai manusia kadangkala sulit untuk melihat kebaikan, sebaliknya mudah ketika melihat keburukan orang lain," papar Dony. 

Dony pun mengajak generasi muda untuk lebih selektif mengkomentari isu nasional yang berkembang saat ini. Dia meminta generasi muda tidak jalan ditempat dan terperangkap dalam jebakan narasi provokatif. 

Baca: Ramond Dony: Aceh Berubah dari Daerah Modal Jadi Minus

Seperti diketahui, Mahfud MD mengatakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menang di daerah-daerah yang punya sejarah garis keras dalam hal agama. 

"Tetapi kalau dilihat sebarannya di beberapa provinsi yang agak panas pak Jokowi kalah. Dan tempat-tempat kemenangan pak Prabowo itu diidentifikasi dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras dalam hal agama. Misalnya Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya. Sulawesi Selatan juga," tutur Mahfud dalam pernyataannya itu.

Quote