Jakarta, Gesuri.id - Devi Suhartoni ditetapkan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel periode 2025–2030 menggantikan Giri Ramandha Kiemas.
Penetapan tersebut merupakan hasil Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan Sumsel dan Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Sumsel yang digelar di Hotel Wyndham Palembang, Rabu (17/12/2025).
Sementara itu, jabatan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumsel masih diemban oleh Ilyas Panji Alam, anggota DPRD Sumsel dan mantan Bupati Ogan Ilir.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Posisi Bendahara dijabat oleh Made Indrawan, yang juga merupakan anggota DPRD Sumsel.
Devi Suhartoni menyampaikan bahwa sesuai arahan DPP PDI Perjuangan, kepengurusan baru akan mengedepankan politik riang gembira serta mendorong kader untuk aktif turun ke masyarakat guna menyerap aspirasi.
“Konferda dan Konfercab PDI Perjuangan Sumsel berjalan dengan mulus dan riang gembira. Ke depan kita akan berpolitik dengan suasana gembira dan bersatu dalam rumah besar PDI Perjuangan.
"Target kita jelas, menang pada Pemilu 2029, baik Pileg maupun Pilkada di kabupaten/kota,” ujar Devi, Rabu malam.
Ia menegaskan, PDI Perjuangan Sumsel siap menjalin kerja sama dengan partai politik lain serta mendukung pemerintahan yang ada, dengan tetap menjalankan fungsi kontrol secara elegan dan intelektual.
"Politik itu tidak bisa sendiri. Kami siap berteman dengan semua pihak dan mendukung pemerintah. Jika ada kebijakan yang kurang tepat, kami akan menyampaikannya secara santun dan bermartabat,” tegasnya.
Baca: Ganjar dan Risma Pimpin PDI Perjuangan Distribusikan Bantuan
Untuk menghadapi Pemilu 2029, Devi menekankan pentingnya soliditas kader dan konsolidasi organisasi hingga tingkat akar rumput.
"Strategi utama kita adalah konsolidasi. Pengurus DPD akan terus road show ke DPC hingga ranting. Kita satukan kekuatan kader dengan politik riang gembira,” jelasnya.
Terkait Pilkada mendatang, termasuk Pemilihan Gubernur Sumsel, Devi menyebut PDIP tentu mendorong kader terbaiknya untuk maju, meski saat ini dinilainya masih terlalu dini untuk membicarakan figur.

















































































