Jakarta, Gesuri.id — Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning menegaskan bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara humanis dan tidak boleh dibatasi oleh sekat politik, pilihan partai, maupun latar belakang sosial korban.
Pernyataan tersebut disampaikan Ribka dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang diselenggarakan Baguna DPP PDI Perjuangan di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulo Mas, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
Ia menekankan, pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat jelas, yakni rakyat harus menjadi prioritas utama dalam setiap situasi darurat.
“Rakyat tidak boleh ditanya latar belakangnya. Mau siapa pun dia, semua harus ditolong,” tegas Ribka.
Ribka menjelaskan, karakter PDI Perjuangan dalam penanganan bencana adalah turun langsung dan bekerja nyata, bukan sekadar simbolik. Struktur partai hingga tingkat ranting memungkinkan respons cepat di berbagai daerah.
Ia menyebut Indonesia sebagai negara yang sangat rawan bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor, hingga puting beliung, sehingga kesiapsiagaan harus menjadi kesadaran kolektif.
Menurut Ribka, kerja sama lintas sektor dengan Basarnas, BMKG, BNPB, serta tenaga kesehatan merupakan kunci menghadapi kompleksitas bencana di Indonesia.
Ia juga mengingatkan bahwa perubahan iklim membuat pola bencana semakin sulit diprediksi, sehingga kewaspadaan harus terus ditingkatkan, terutama di daerah rawan seperti Jawa Barat, Sumatera, dan wilayah pesisir.
Ribka mengajak seluruh kader, relawan, dan masyarakat untuk peduli pada lingkungan sekitar sebagai bagian dari mitigasi bencana jangka panjang.
“Bencana tidak memilih waktu dan tempat. Karena itu, kesiapan kita harus terus dijaga,” ujarnya.
Ribka menegaskan komitmen Bidang Kesehatan DPP PDI Perjuangan untuk terus bersinergi dengan Baguna dan seluruh pihak demi melindungi keselamatan rakyat Indonesia.
