Ikuti Kami

Risma Tekankan Kearifan Lokal Jadi Kunci Selamatkan Nyawa Saat Bencana

Menurutnya, kerap kali peringatan dari tokoh adat atau orang-orang tua diabaikan karena dianggap tidak ilmiah.

Risma Tekankan Kearifan Lokal Jadi Kunci Selamatkan Nyawa Saat Bencana
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini paparan di Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar Baguna DPP PDI Perjuangan - Foto: DPP PDI Perjuangan

Jakarta, Gesuri.id — Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini menegaskan pentingnya kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari mitigasi bencana di Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar Baguna DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (19/12).

Risma menuturkan pengalamannya menyaksikan langsung bagaimana masyarakat di wilayah rawan gempa dan tsunami mampu meminimalkan korban berkat pengetahuan turun-temurun. Ia mencontohkan wilayah Simeulue yang meski menjadi pusat gempa, jumlah korbannya relatif sedikit karena masyarakat memahami tanda-tanda alam.

“Kenapa di Simeulue korbannya sedikit? Karena mereka punya kearifan lokal. Saat gempa terjadi, mereka langsung lari ke tempat aman,” ujar Risma.

Menurutnya, kerap kali peringatan dari tokoh adat atau orang-orang tua diabaikan karena dianggap tidak ilmiah. Padahal, pengalaman panjang mereka justru menjadi sistem peringatan dini yang sangat berharga.

Risma mengisahkan pertemuannya dengan seorang tokoh tua di daerah pegunungan yang mampu mengenali tanda bencana dari perubahan bau tanah dan udara. Sayangnya, peringatan tersebut tidak selalu didengar oleh aparat desa maupun masyarakat luas.

“Kalau kita mau mendengar, mungkin korban tidak akan banyak. Tapi sering kali kita merasa paling pintar dan melupakan yang tua,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa mitigasi bencana bukan semata soal tingkat pendidikan formal, melainkan kemauan untuk saling mendengar dan belajar dari siapa pun. Menurut Risma, keselamatan bisa datang dari pengetahuan sederhana yang dimiliki masyarakat setempat.

Karena itu, Risma mendorong agar kearifan lokal diintegrasikan dalam sistem mitigasi nasional, termasuk dalam pendidikan kebencanaan bagi generasi muda.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menyelamatkan diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.

Seminar tersebut menjadi ruang berbagi pengalaman lapangan, sekaligus penguatan peran masyarakat sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana di negara kepulauan seperti Indonesia.

Quote