Ikuti Kami

Rokhmin Tekankan Pentingnya Data Hidrografi yang Akurat 

Hidrografi penting untuk pembangunan pesisir dan kelautan yang berkelanjutan.

Rokhmin Tekankan Pentingnya Data Hidrografi yang Akurat 
Pakar Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri memberikan pemaparan pada seminar internasional mengenai hidrografi di Jakarta, baru-baru ini.

Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan yang juga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri mengatakan ilmu tentang pemetaan laut dan pesisir (hidrografi) sangat penting untuk pembangunan kelautan. 

Baca: Rokhmin: Bangun Pesisir dan Lautan Bernilai Tambah Tinggi

“Berbicara hidrografi ini bukan hanya untuk keselamatan navigasi. Tetapi yang penting lagi adalah untuk pembangunan pesisir dan kelautan yang berkelanjutan,” kata pakar kelautan dan perikanan itu, saat pemaparan tentang “Strengthening The Hydrographic Roles in Sustainable Coastal and Ocean Development towards Indonesia as A World’s Maritime Fulcrum” pada International Seminar on “World Hydrography Day Seminar” yang diadakan oleh TNI Angkatan Laut, di Hotel Mercure, Jaya Ancol, Jakarta, Senin (17/9).

Seminar tersebut juga menampilkan para ahli dunia lainnya, antara lain Dr Mathias Jonas (sekretaris jenderal International Hydrographic Oraganization/IHO), Dr Parry Oei (direktur Maritime and Port Authority of Singapore), Rear Admiral Tim Lowe CBE (United Kingdom, Hydrograohic Office), dan Capt. Budhi Halim (sekjen INSA).

Seperti diketahui, Rokhmin melanjutkan tema sentral dari pemerintahan Jokowi-JK adalah mengusung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. 

“Yang ingin saya katakan adalah bahwa semua pembangunan kelautan mulai dari pariwisata, perikanan, coastal development, seperti pembangunan hotel, marine, pelabuhan dan termasuk energi dan mineral itu semua memerlukan data hidrografi yang akurat, komprehensif dan terpercaya. Tanpa peta hidrografi, kita tidak mungkin membangun kelautan kita dengan maksimum dan berkelanjutan. Oleh karenanya, hidrografi sangat penting,” papar guru besar kelautan dan perikanan IPB Bogor itu.

Kedua, Rokhmin menambahkan, menyediakan data hidrografi juga merupakan kewajiban internasional bagi Indonesia. Sebab, Indonesia  merupakan negara yang menandatangani Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea, disingkat UNCLOS).  

Bahkan, Indonesia  termasuk penggagas, dan ide negara kepulauan juga dari Indonesia. “Jadi , kita memiliki kewajiban untuk menyediakan data tentang pasang surut, bathimetri, coastal features atau kondisi di bawah laut,” ujarnya, baru-baru ini. 

Ia juga mengatakan karena saat ini Indonesia tengah sangat fokus ke bidang politik, maka hal-hal 'science based' seperti itu kurang diperhatikan.

“Mudah-mudahan seminar internasional dalam rangka Hari Hidrogafi dunia, dapat membangkitkan semangat kita bahwa Poros maritim Dunia adalah salah satu strategi pemerintah untuk mengangkat Indonesia dari negara berpendapatan menengah menjadi kaya raya,” papar menteri kelautan dan perikanan 2001-2004.

Baca: Rokhmin Ajak Mahasiswa Wujudkan Poros Maritim Dunia

Ia menegaskan, Poros Maritim Dunia sebagai visi pemerintah tidak akan mungkin bisa jalan kalau tidak dilandasi dengan hidrografi. Ia mencontohkan infrastruktur konektivitas pembangunan pelabuhan. “Jika tidak menyertakan peta hidrografi di awal maka akan jadi sia-sia dan seterusnya,” ungkap Rokhmin.

Quote