Jakarta, Gesuri.id — Sekjen DPp PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, keadilan sosial harus menjadi napas utama perjuangan politik PDI Perjuangan. Hal ini disampaikannya dalam Konferda DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta dan Konfercab Serentak DPC se-DKI Jakarta di Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta di Jakarta Timur, Minggu (21/12).
Hasto menyebut, Pancasila, khususnya sila keadilan sosial, merupakan fondasi ideologis yang membedakan PDI Perjuangan dengan partai-partai lain. Nilai tersebut, katanya, digali langsung dari realitas kehidupan bangsa Indonesia.
“Keadilan sosial itu bukan slogan. Itu harus dipraktikkan, baik di dalam partai maupun dalam kebijakan yang kita perjuangkan,” ujarnya.
Ia mengingatkan, politik tanpa etika dan moral hanya akan melahirkan transaksi kekuasaan. Ketika politik menjauh dari rakyat, maka partai kehilangan legitimasi. Hasto menyoroti pentingnya membela rakyat kecil, bukan sekadar melindungi kepentingan elite atau pemodal besar.
Menurutnya, pengusaha besar tidak membutuhkan pembelaan politik, tetapi rakyat kecil membutuhkan keberpihakan nyata.
Dalam arahannya, Hasto juga menekankan bahwa keadilan harus ditegakkan secara internal, termasuk dalam kaderisasi, pembagian peran, dan pengambilan keputusan partai.
Ia mengajak seluruh kader untuk menjadikan organisasi partai sebagai alat perjuangan rakyat, bukan sekadar kendaraan elektoral. Hasto menilai, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi contoh praktik keadilan sosial melalui kebijakan publik yang progresif dan berorientasi pada kesejahteraan warga.
Dengan semangat tersebut, ia optimistis PDI Perjuangan dapat kembali memperkuat basis politiknya di Jakarta.
Hasto mengajak seluruh kader menjaga integritas dan konsistensi ideologis sebagai modal utama memenangkan kepercayaan rakyat.

















































































