Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar meminta negara memperhebat sosialisasi dan penanaman ideologi Pancasila dikalangan para pelajar dan mahasiswa.
Hal itu agar para pelajar dan mahasiswa tidak terpapar paham radikal seperti Khilafah, serta mampu memahami Pancasila dengan baik dan benar.
Baca: Bung Karno Raih Medali dari Pemimpin Gereja Katolik Sedunia
Hal ini dikatakan Faozan menyikapi pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang mengungkapkan adanya 23,3 persen mahasiswa di seluruh Tanah Air setuju dengan wacana pendirian negara Islam atau khilafah. Kemudian 23,3 persen siswa SMA juga setuju hal yang sama.
"Kita bersyukur Pemerintah telah menetap 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), tentu kita berharap sosialisasi dan penanaman ideologi Pancasila terus menerus dilakukan," kata Faozan kepada Gesuri, Kamis (20/6).
Faozan menegaskan, para pendiri bangsa termasuk di dalamnya para ulama, telah berjihad dan sepakat melalui ijtihadnya bahwa negara Indonesia berdasarkan dan berideologi Pancasila.
Karena itu, lanjut Faozan, pengingkaran terhadap ideologi Pancasila tidak hanya bertentangan dengan Konsitusi dan hukum perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga mengkhianati hasil ijtihad para ulama terdahulu.
Jadi, tegas Faozan, sosialisasi dan implementasi Ideologi Pancasila harus terus menerus dilakukan.
"Negara jangan sampai kalah oleh para pengusung ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila," pungkas Faozan.
Baca: Bung Karno Jadikan Peci Lambang Kebangsaan
Seperti diketahui, Menhan Ryamizard Ryacudu yang mengungkapkan adanya 23,3 persen mahasiswa dan siswa SMA di seluruh Tanah Air setuju dengan wacana pendirian negara Islam atau khilafah. Selain itu, dalam pengamatan Kementerian Pertahanan, ada 18,1 persen pegawai tidak setuju dengan ideologi Pancasila.
Kemudian 19,4 Pengawai Negeri Sipil (PNS) juga menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila.