Ikuti Kami

Yenny Wahid Apresiasi Pendidikan Khusus Kader Perempuan

PKKP merupakan salah satu strategi untuk memperbanyak pendidikan politik yang membangun kesadaran kritis.

Yenny Wahid Apresiasi Pendidikan Khusus Kader Perempuan
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid

Jakarta, Gesuri.id - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid memaparkan hasil riset Wahid Foundation berjudul "Pemetaan Intoleransi di Kalangan Perempuan Muslim" saat menjadi pembicara di acara Pendidikan Khusus Kader Perempuan (PKKP) angkatan II PDI Perjuangan di Wisna Kinasih, Depok, Sabtu (7/4).

Yenny mengatakan hasil dari riset tersebut cukup menggembirakan. Pasalnya, walau tingkat penerimaan terhadap nilai-nilai Pancasila dan konstitusi antara laki-laki dan perempuan sama besar, namun dukungan perempuan terhadap implementasi kebebasan beragama lebih besar dibandingkan dengan laki-laki.

"Ini kan artinya pendidikan toleransi lebih punya banyak peluang untuk disebarkan oleh ibu-ibu," ucap anak kedua Presiden RI ke-4 ini.

Baca: Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional II Resmi Dibuka

Yenny sangat mengapresiasi pendidikan kader khusus perempuan yang diadakan oleh partai berlambang Banteng ini. Menurutnya, PKKP merupakan salah satu strategi untuk memperbanyak pendidikan politik yang membangun kesadaran kritis.

"Hanya dengan pendidikan kritis, dialektik berdasar Pancasila maka otonomi perempuan bisa dibangunkan karena Pancasila pro kesetaraan gender," ucap Yenny.

Menurut Yenny, kebanyakan perempuan masih mempunyai bias patriarki untuk beberapa konsep dasar, terutama soal kepemimpinan perempauan. Menurut Yenny, inilah yang seharusnya menjadi inti pendidikan politik bagi perempuan.

Baca: Kaderisasi Perkuat Perempuan Sebagai Pemimpin Pelopor

Oleh karenanya, Yenny menyarankan agar meteri pembelajaran untuk memperkuat otonomi atau kedaulatan pribadi harus menjadi inti pelajaran bagi pendidikan politik perempuan.

"Potensi kepemimpinan perempuan yang pro kesejahteraan tidak bisa memengaruhi politik karena masih kuatnya kultur patriarki di Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa lewat perempuan politik bisa kembali pada hakikatnya untuk membangun peradaban. Sebab, mengutip Bung Karno, perempuan adalah sumber peradaban itu sendiri.

"Di tangan perempuan lah urusan mati hidupnya negeri ini. Masa depan bangsa ini sangat bergantung bagaimana ibu memberikan gizi yang baik dan menjaga anak-anaknya," ujar Hasto.

Quote