Ikuti Kami

Asa Sri Rahayu Bangun Kota Tanpa Kumuh dengan Gotong Royong

Program Kotaku dilaksanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 desa/kelurahan.

Asa Sri Rahayu Bangun Kota Tanpa Kumuh dengan Gotong Royong
Anggota DPR RI Komisi V Sri Rahayu. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Arah kebijakan pembangunan Dirjen Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah, dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas). Program Kotaku akan menangani kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.

Program Kotaku dilaksanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 desa/kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing kabupaten/kota, permukiman kumuh yang berada di lokasi sasaran Program Kotaku adalah seluas 23.656 Hektare. Lantas sejauh mana program KotaKu berjalan di sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia? Berikut petikan wawancara khusus reporter Gesuri.id Haerandi bersama Anggota DPR RI Komisi V Sri Rahayu.

Bisa dijelaskan tentang program KotaKu?

Program KotaKu itu dari PUPR khususnya dari Cipta Karya yang memberikan program untuk desa-desa atau kota di seluruh Indonesia yang menurut penilaian dari tentu penilaian itu dari pemerintah daerah termasuk wilayah kumuh terutama lingkungan dari dari pemukiman itu oleh karena itu dari program Cipta Karya itulah diturunkan kepada wilayah-wilayah yang mempunyai tempat-tempat yang masih atau wilayah-wilayah yang memang perlu ditata.

Kumuh itukan pasti ada dampak terhadap kesehatan, karena pola hidup dari masyarakat dan seterusnya pasti ada kaitannya juga dengan pendidikan atau edukasi kebiasaan hidup dan seterusnya. Karena sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah dan ada program itu memang persyaratan atau persyaratannya harus ditentukan oleh kepala daerah.

Maka saya sebagai anggota DOR RI yang kebetulan bertugas di komisi v dan salah satu mitranya adalah PUPR khususnya adalah cipta karya maka program itu kami bawa ke daerah pemilihan saya baik di Kabupaten maupun kota.

Nah program itu senilai 750 Juta yang bisa dilakukan atau diprogramkan di beberapa titik di wilayah RW yang bersangkutan sehingga mungkin bisa dibagi per RT ya atau diambil titik-titik mana Yang akan diturunkan program itu yang bisa dipakai untuk drainase kemudian pembangunan pafinisasi juga bisa terutama kalau di wilayah-wilayah kumuh itukan pasti penyebabnya adalah yang pertama karena jalan itu tidak bagus kemudian dreinasenya juga tidak bagus dan kumuh.

Kemarin kami melihat di daerah, melihat apa namanya wilayah-wilayah yang mendapatkan program itu masyarakat begitu bahagianya, senangnya karena adanya pafinisasi juga sehingga jalannya menjadi baik dan bersih kemudian dreinase juga ditata sedemikian rupa sehingga air itu masuk sesuai dengan wilayah yang seharusnya dialirkan, yang sebelumnya rata-rata mesti banjir, kemudian jalannya belum ada pafinnya sehingga masih berupa nah itulah daerah-daerah yang kita programkan untuk KotaKu.

Apa yang perlu dievaluasi dalam program KotaKu khususnya di dapil Ibu?

Sebenarnya program KotaKu ini swakelola oleh masyarakat yang tentu ada pendampingan dan dalam prosesnya memang sudah bagus ya, artinya ketika mau ada program itu dilakukan sosialisasi baik dari Balai maupun dari pendamping bersama LPMK, bersama kepala desa, penduduk dan tokoh-tokoh masyarakat setempat yang memang akan mau dibangun itu atau yang diturunkan progam itu. 

Yang lebih penting lagi sebenarnya adalah penyadaran kepada masyarakat terutama yang pertama ketika mau dibangun itu kadang-kadang masyarakat tidak mau dianggap bahwa itu nanti akan tidak bermanfaat, kemudian setelah dibangun ternyata mereka merasakan manfaatnya.

Perlu diingatkan juga ketika sudah dibangun itu berikutnya harus bagaimana caranya supaya program ini setelah dibangun tidak langsung selesai, tidak dipelihara maka pemeliharaan itu menjadi penting. Karena itu gotong royong di semua tempat yang mendapatkan program itu harus dibangkitkan, supaya gotong royong untuk memelihara. 

Kemudian barangkali tidak hanya memelihara saja tetapi juga memperluas tempat-tempat yang sudah dibangun dari program KotaKu dan yang paling penting lagi adalah menghilangkan kebiasaan atau pola hidup tidak bagus misalnya membuang sampah sembarangan itu yang harus kita lakukan, kemudian mengingatkan kebersihan dan kerja bakti itu harus selalu diingatkan kepada masyarakat.

Khusus di dapil Ibu sudah berapa titik yang terealisasi dari target?

Kalau yang dari saya itu memang tidak banyak tetapi paling tidak ada 10 titik. Nah kalau 10 titik itu dan setiap titiknya bernilai 750 juta itu sudah berapa, banyak kan? kalau untuk ukuran desa atau kelurahan memang sebagian besar berada di Kelurahan karena ini memang untuk antisipasi daerah-daerah perkotaan yang memang penduduknya padat, ketidak teraturan di dalam membangun rumah sehingga mengakibatkan drainasenya tidak bagus itulah yang memang diharapkan untuk bisa dibangun.

Tetapi juga memang ada desa-desa yang mebutuhkan itu, karena ada desa-desa yang kecamatan atau kota-kotanya padat juga. Nah oleh karena dari titik-titik itu saya kira bisa dan 750juta itu kan tidak mesti satu titik tapi bisa disebar ke beberapa RW dan RT.

Harapan dengan adanya program ini?

Program ini terus berlanjut, kedua mungkin anggaran tidak hanya 750 juta tapi bisa dinaikkan agar supaya mampu menjangkau perluasan wilayah itu akan lebih luas lagi. Karena memang sering kali anggaran untuk itu hal-hal yang kecil itu justru seringkali tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, makanya kita dipusat itu melihat hal-hal mana yang tidak terjangkau oleh kepala daerah karena kadang hal-hal sekecil itu malah tidak terperhatikan dan terkadang jalan-jalan kecil seperti gang-gang itu justru yang menanggung masyarakat sementara jalan-jalan besar dimana kiri kanannya terdapat orang mampu justru dibiayai oleh pemerintah pusat atau daerah. 

Oleh karena itu program KotaKu ini sangat bagus dan memang dibutuhkan oleh masyarakat paling tidak juga mampu mengembangkan sebagai kota wisata jika kedepannya lingkungan sudah bagus.

Tetap akan kita dorong seterusnya tidak hanya ada di tahun 2023 namun berikutnya juga dan saya kira perkembangan masyarakat yang ada di kota-kota itu kan tidak secepat yang kita harapkan apalagi dengan penduduknya yang begitu padat, kemudian tempatnya yang sempit-sempit dan rata-rata kalau didesa kan masih punya halaman tapi dikotakan tidak, sehingga jalan dan akses itulah yang memang harus diperbaiki agar supaya wajah-wajah dilingkungan itu kelihatan bersih dan sehat.

Quote