Ikuti Kami

Partai Pelopor Harus Tambah Tenaga Kaum Marhaen 

Dibutuhkan syarat-syarat tak ringan bagi sebuah partai untuk memenuhi kriteria Partai Pelopor yang digagas Bung Karno. 

Partai Pelopor Harus Tambah Tenaga Kaum Marhaen 
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah Bambang Wuryanto. Foto: Gesuri.id.

Jakarta, Gesuri.id-  Partai pelopor, merupakan gambaran partai ideal yang digagas oleh Bung Karno. 

Segala hal terkait partai pelopor diulas tuntas dalam salah satu risalah karya Sang Penggali Pancasila yang berjudul Mencapai Indonesia Merdeka.

Menurut Bung Karno, agar bisa dikatakan sebagai Partai Pelopor, sebuah partai harus sempurna dalam ideologi, di dalam kedisiplinan, dan di dalam organisasinya. 

Selain itu, yang tak kalah penting adalah kepemimpinan di dalam partai pelopor, haruslah kepemimpinan yang memastikan seluruh disiplin dan kerja partai itu terlaksana. 

PDI Perjuangan, sebagai partai yang mewarisi ajaran Bung Karno tentu ingin bertransformasi menjadi partai pelopor sebagaimanana yang dianjurkan sang empunya gagasan. Namun, untuk bertransformasi menjadi partai pelopor tidaklah mudah. 

Dibutuhkan syarat-syarat tak ringan bagi sebuah partai untuk memenuhi kriteria Partai Pelopor yang digagas Bung Karno. 

Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan PDI Perjuangan untuk menjadi Partai Pelopor? 

Berikut cuplikan wawancara Gesuri dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul.

Bagaimana cara agar PDI Perjuangan bisa menjadi Partai Pelopor sebagaimana yang digagas Bung Karno?

Untuk menjadi Partai Pelopor sebagaimana yang dianjurkan Bung Karno, maka sebuah partai harus menjadi Partai yang sehat dahulu. Menjadi partai sehat itu adalah partai yang semua fungsinya dijalankan dengan sebaik-baiknya, seperti fungsi edukasi, rekruitmen, elektoral, aspirasi dan agregasinya.

Di titik inilah yang agak berat, namun bisa dilaksanakan apabila kepemimpinan partai punya kehendak subyektif.

Jadi, intinya jadilah Partai Sehat terlebih dahulu, sebelum kita bicara soal Partai Pelopor. Semua perjuangan dan pergulatan partai harus diarahkan untuk menjadi partai sehat yang seluruh fungsinya telah berjalan sebagaimana mestinya.

Lalu, setelah menjadi Partai Sehat, apalagi syarat yang dibutuhkan untuk menjadi Partai Pelopor?

Image result for bambang pacul

Ideologi. Ideologi atau azas berperan penting untuk menjadi panduan bagi partai. 

Dalam menjalankan politiknya, partai khan harus berdialektika dengan kondisi objektif. Dalam dialektika ini, ideologi memegang peranan penting.

Prinsipnya, strategi dan taktik boleh berganti-ganti, tapi ideologi tidak boleh berganti. Begitu yang dikatakan Bung Karno dalam (buku) “Di Bawah Bendera Revolusi.”

Baik, jadi partai sehat yang berideologi merupakan syarat partai pelopor. Ada lagi syarat lainnya?

Kepemimpinan. Pada prinsipnya semmua kepemimpinan bisa mengupayakan seluruh tenaga partai untuk menjadi partai pelopor.

Namun, tak semua kepemimpinan punya kehendak subjektif untuk itu. Nah, kepemimpinan dengan kehendak subjektif ini menjadi penting.

Bagaimana sebuah kepemimpinan bisa berkehendak subjektif? Kepemimpinan itu harus dipimpin oleh ide, dikhidmati ide, memikul ide dan membumikan ide.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan PDI Perjuangan untuk menjadi Partai Pelopor?

Tidak sampai sepuluh tahun sudah bisa menjadi partai pelopor. Asalkan semua syarat itu terpenuhi.

Lalu bila sudah menjadi Partai Pelopor, apa tugas utamanya?

Ketika sudah menjadi partai pelopor, maka ada satu hal yang harus menjadi fokus perjuangan partai. 

Sebagaimana yang dikatakan Bung Karno dalam (buku) Mencapai Indonesia Merdeka, sebuah partai pelopor harus senantiasa ingat  bahwa tugas utamanya adalah menambah tenaga kaum miskin atau Marhaen.

Dan siapapun yang ada di Partai Pelopor yang bekerja menambah tenaga kaum Marhaen, sudah bisa dikatakan kader sejati Partai Pelopor. 

Jadi menghukum orang miskin, bagi Partai Pelopor itu salah. Kaum miskin itu harusnya ditambah tenaganya, bukan dihukum. 

Jadi intinya Partai Pelopor harus berjuang bagi kaum miskin?

Ya, bila tingkat kemiskinan di Republik ini masih tinggi, jangan bicara soal partai pelopor. Partai Pelopor harus bertugas menuntaskan masalah kemiskinan. 

Jadi bicara partai pelopor, tak usah dulu bicara soal partai yang bisa melakukan Macthvorming (mobilisasi massa). 

Menjadi partai pelopor itu, ketika kader-kadernya sudah punya keberpihakan pada kaum miskin. Setiap keputusan dan tindakannya berorientasi menambah tenaga kaum miskin.

Tapi tenaga disini jangan hanya diartikan uang. Tapi juga tenaga fikir, sehingga anak-anak kaum Marhaen jangan sampai patah sekolahnya agar mereka pintar. 

Bisa juga dengan membantu jaringan atau pemasaran dari usaha kaum Marhaen, seperti usaha kuliner mereka.

Quote