Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
Melalui perjuangannya, dua unit bus sekolah bantuan pemerintah pusat kini resmi mulai beroperasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, untuk melayani para pelajar yang selama ini mengalami keterbatasan akses transportasi menuju sekolah.
“Masyarakat Kabupaten TTS harus bersyukur karena bisa dapat 2 unit bus sekolah. Kabupaten Ende dan Flores Timur masing-masing hanya dapat 1 unit, tapi Kabupaten TTS bisa dapat 2 unit. Hal ini tidak lepas dari perjuangan anggota DPR RI Adian Napitupulu,” kata Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat Kelas II Provinsi NTT, Robert Napoleon.
Sebelum beroperasi, dua bus sekolah tersebut diserahkan secara simbolis oleh Robert Napoleon di Aula SMP Negeri Batu Putih. Acara tersebut dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten TTS Yerim Fallo, Camat Batu Putih Godlif Tefa, Kapolsek Batu Putih Iptu Eko, Kepala SMP Negeri Batu Putih Hendrik Sae, Anggi Purwanto selaku Staf Alih anggota DPR RI Adian Napitupulu, Kepala Desa Oebobo Yusuf Ibrahim Selan, pengurus Pospera Kabupaten TTS, Ketua DPP Pospera Mustar Bonaventura Manurung, serta ratusan pelajar.
Robert berharap agar bus sekolah tersebut dapat dijaga dan dirawat dengan baik sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya laporan rutin dari pengelola bus sebagai bahan evaluasi kementerian untuk kemungkinan penambahan bantuan ke depan.
“Tolong bus sekolahnya nanti dijaga dan dirawat dengan baik. Harus rutin tiap 6 bulan dicek kondisinya busnya. Selain itu, pengelola bus juga wajib buat laporan rutin bulanan terkait berapa banyak pelajar yang dilayani,” ucap Robert.
Kepala SMP Negeri Batu Putih Hendrik Sae bersama Camat Batu Putih Godlif Tefa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Adian Napitupulu dan pemerintah pusat atas bantuan bus sekolah tersebut. Menurut keduanya, kehadiran bus sekolah sangat membantu pelajar yang selama ini harus menempuh jarak jauh tanpa akses transportasi umum.
“Selama ini anak-anak sekolah banyak yang terlambat ke sekolah karena harus jalan kaki jauh atau tidak dapat tumpang mobil pickup. Akhirnya, ada anak sekolah yang harus jalan kaki sampai 13 Km untuk mencapai sekolah. Dengan adanya bus sekolah ini tentunya akan sangat membantu anak sekolah yang hendak pergi atau pun pulang sekolah,” ujar keduanya.
Staf Alih anggota DPR RI Adian Napitupulu, Anggi Purwanto, menegaskan bahwa kepedulian Adian Napitupulu terhadap masyarakat kecil tidak dibatasi oleh wilayah daerah pemilihan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk konsistensi kader PDI Perjuangan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Bang Adian ini memang suka membantu masyarakat kecil walaupun bukan di dapilnya. Sebagai kader PDI Perjuangan, Bang Adian memang selalu mengetok dalam menyuarakan dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat kecil termaksud masyarakat di kabupaten TTS,” jelasnya.
Anggota DPRD Kabupaten TTS Yerim Fallo bersama Ketua DPD Pospera NTT Yanto Lily turut berperan aktif membangun komunikasi dengan Adian Napitupulu untuk memperjuangkan aspirasi bus sekolah tersebut ke Kementerian Perhubungan. Aspirasi itu berangkat dari keprihatinan melihat banyak pelajar di wilayah Batu Putih yang terpaksa berjalan kaki atau menumpang kendaraan seadanya demi bersekolah.
Yanto Lily menceritakan pengalamannya saat memberikan tumpangan kepada para pelajar dan merekam langsung kesaksian mereka terkait kesulitan transportasi menuju sekolah.
“Saat saya memberikan tumpangan untuk para pelajar ini, saya coba buat video sambil bertanya ke ke mereka terkait kesulitan transportasi menuju sekolah . Video itu lalu saya kirim ke Bang Adian dan puji Tuhan Beliu langsung menyambut baik aspirasi itu hingga akhirnya TTS dapat 2 bus sekolah ini,” ungkapnya.
Yerim Fallo menambahkan, dua bus sekolah yang dikelola Yayasan Pendidikan Sejahtera Finansial Mandiri (Serafim) tersebut nantinya akan melayani tujuh sekolah di Kecamatan Batu Putih dan enam sekolah di wilayah Oinlasi–Fautmollo. Ia menegaskan bahwa biaya operasional bus disubsidi dan tidak memberatkan pelajar.
“Nantinya untuk ongkos bus tersebut ada subsidi 50 persen, untuk biaya operasional dan pemeliharaan bus. Tapi kalau ada pelajar yang tidak ada uang, bisa tetap menumpang bus ini secara gratis. Prinsipnya kita ingin bus sekolah ini bisa membantu para pelajar pergi dan pulang sekolah bukan fokus pada mencari keuntungan finansial,” pungkas pria yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten TTS tersebut.

















































































