Jakarta, Gesuri.id - Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar mengecam keras teror dan pembakaran terhadap Pondok Pesantren (Ponpres) Al Furqon di Lamongan, Jawa Timur sampai 2 kali dalam sepekan, baru-baru ini.
Faozan menegaskan, Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah memiliki kontribusi nyata dalam mencerdaskan bangsa sejak sebelum Indonesia merdeka hingga hari ini.
Baca: Bamusi: Jokowi Tunjukkan Komitmen Bela Palestina di PBB
Karena itulah, sambung Faozan, Presiden Jokowi juga menaruh perhatian yang besar terhadap pesantren. Bahkan, saat bersilaturahmi dengan K.H. Munif Muhammad, pengasuh Pesantren Girikesumo, di Desa Banyumeneng, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, baru-baru ini, Presiden Jokowi menyatakan ke depan negara ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain.
"Jika melihat kontribusi yang besar dari pesantren serta harapan Presiden yang besar terhadap pesantren dan santri, maka menjadi aneh dan janggal ada yang melakukan teror dan pembakaran Pondok Pesantren (Ponpres) Al Furqon di Lamongan Jawa Timur sampai 2 kali dalam sepekan, yakni pada Jumat (1/1) dan diulangi Jumat (8/1) pada jam yang sama pukul 11.00 dan 11.40 menjelang salat Jumat," tegas Faozan, yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Baca: Sah! Kepengurusan Bamusi Kota Depok Resmi Dilantik
Faozan menyatakan, hal itu sangat memprihatinkan. Apalagi terjadi pada saat bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
"Karena itu, polisi harus mengusut tuntas dalang dan pelaku teror dan pembakaran pesantren tersebut hingga ke akar-akarnya. Serta membawanya ke meja hijau sehingga mendapatkan hukuman setimpal dan memberikan efek jera," tegasnya.
