Ikuti Kami

Banteng Kota Surabaya Gelar Jaranan & Reog Ponorogo

Banteng Kota Surabaya menggelar kesenian Jaranan dan Reog Ponorogo, dalam rangka sambut Bulan Suci Ramadan.

Banteng Kota Surabaya Gelar Jaranan & Reog Ponorogo
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Surabaya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar kesenian Jaranan dan Reog Ponorogo, dalam rangka sambut Bulan Suci Ramadan, Minggu (27/3).

Ketua PAC PDI Laskarsantri, Jhon Tamrun menyebutkan, kegiatan ini diadakan untuk menyambut bulan Ramadan dengan menggelar gebyar seni budaya Jaranan dan Reog Ponorogo. 

Harapannya, dengan ini apa yang diharapkan oleh masyarakat bisa tercapai dan menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Baca: Rahmad Minta Masyarakat Tak Eforia Berlebihan Sambut Mudik

"Kita ketahui bersama bahwa Surabaya baru saja melewati level 3 dan 2 dan saat ini sudah berada di level 1. Oleh karena itu masyarakat ingin mengaktifkan kembali budaya kearifan lokal khususnya budaya jaranan dan reog," kata JT sapaan akrabnya.

Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyampaikan, kegiatan ini diinisiasi oleh PAC PDI Perjuangan Kecamatan Lakarsantri. 

Adi menyambut baik acara Gebyar Reog dan Jaranan ini. Karena merupakan penguatan budaya lokal warisan leluhur.

"Supaya bisa semakin di masyarakat kan lagi dan dicintai oleh masyarakat terutama golongan generasi muda. Sehingga mereka tidak kehilangan jejak terhadap budaya- budaya masa lalu yang merupakan peninggalan leluhur kita," ujar Adi.

Sementara terkait dengan Kota Surabaya yang sudah masuk Level 1, untuk pagelaran seni budaya tentu harus dilakukan protokol kesehatan sehingga kasus Covid-19 tidak kembali naik.

Baca: Surabaya PPKM Level I, Khusnul Imbau Warga Tetap Taat Prokes

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, seni reog dan jaranan adalah budaya yang harus dilestarikan. Mempertahankan budaya ini menjadi budaya Arek Suroboyo.

"Agama Islam dan juga agama lainnya dan budaya tidak bisa dipisahkan. Maka budaya itu menjadi bagian penyebaran dari agama Islam dan lainnya," ujarnya.

Eri menambahkan, maka dari itu fardhu ain bagi pemkot untuk menjadi bagian dari budaya yang ada di Lakarsantri ini. Sebab, Bung Karno memerdekaan Indonesia dengan gotong royong dan kekeluargaan.

"Saya berharap budaya - budaya yang ada di Lakarsantri baik itu sedekah bumi atau apapun maka wajib bagi kita untuk melestarikannya," tutup dia.

Quote