Ikuti Kami

Basuki: Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput Segera Tuntas

Progres pembangunannya sudah mencapai 98,8%. Tinggal penataan taman halaman depan.

Basuki: Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput Segera Tuntas
Ilustrasi. Rusunawa Pasar Rumput.

Jakarta, Gesuri.id - Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR terus meningkatkan ketersediaan hunian layak khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui pembangunan hunian vertikal atau rumah susun (rusun). 

Periode 2015-2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun rusun berjumlah 728 tower dengan total 44.893 unit.

Baca: DPRD DKI Minta Pemprov Serius Revitalisasi RusunPenjaringan

Untuk tahun 2019, ditargetkan pembangunan mencapai 137 tower atau 6.873 unit. Sehingga total rumah susun yang terbangun pada tahun 2015-2019 menjadi 865 tower atau 51.766 unit.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan rusun diperuntukkan untuk MBR, mahasiswa, pelajar, santri, dan pekerja, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan POLRI. 

Hal ini merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi MBR. "Tinggal di rusun akan mengubah cara hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di rusun juga nyaman," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (3/7), dilansir dari ekbis.sindonews.

Diantara sejumlah rusunawa yang dibangun yaitu pembangunan rusun untuk MBR di perkotaan yakni Rusun Sewa Pasar Rumput di Jakarta. Rusun yang dibangun merupakan rusun tingkat tinggi dengan 25 lantai sebanyak tiga tower.

Rusunawa Pasar Rumput yang berlokasi tidak jauh dari Terminal Manggarai merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan ibukota. Dengan demikian, MBR di Provinsi DKI Jakarta yang benar-benar membutuhkan hunian yang layak dapat menempati hunian vertikal tersebut.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan bangunan inti dan fasilitas pendukung seperti kios untuk para pedagang Pasar Rumput. Saat ini, tengah dilakukan proses finishing bangunan seperti penataan di bagian halaman sehingga ke depan, rusunawa tersebut tampak lebih asri dan nyaman untuk ditempati.

Khalawi menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menertibkan tempat penampungan sementara yang digunakan para pedagang di Pasar Rumput. Rencananya lokasi tersebut akan dijadikan halaman dan penataan landscape dari rusunawa yang sudah selesai dibangun. 

"Progres pembangunannya sudah mencapai 98,8%. Tinggal sedikit lagi selesai dan hal itu adalah penataan taman di bagian halaman depan rusunawa," kata Khalawi saat melakukan kunjungan lapangan ke Rusunawa Pasar Rumput di Jakarta, Rabu (3/7).

Khalawi menambahkan, bangunan Rusunawa Pasar Rumput sudah siap untuk diresmikan. Rencananya peresmian akan dilakukan Presiden Jokowi pada bulan Agustus mendatang. Setelah pembangunan rusunawa selesai dan diresmikan, selanjutnya akan diserahterimakan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk dikelola lebih lanjut.

"Kami tengah melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya agar bangunan ini bisa segera diresmikan oleh Presiden. Sehingga, para pedagang bisa segera menempati hunian vertikal tersebut dan bisa berdagang di kios yang telah kami sediakan," harapnya.

Baca: Presiden Resmikan Rusun IAIN dan STKIP PGRI Tulungagung

Berdasarkan data yang ada, Rusunawa Pasar Rumput dibangun Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2016 lalu. Rusunawa ini dibangun sebanyak tiga tower setinggi 25 lantai.

Perencana pembangunan Rusunawa Pasar Rumput dikerjakan oleh PT Adhikakarsa Pratama dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan konsultan PT Ciria Jasa Cipta Mandiri. Nilai kontrak pembangunan Rusunawa Pasar Rumput sebesar Rp961,367 miliar. Rusunawa ini akan memiliki jumlah unit hunian sebanyak 1.984 unit dan 1.314 kios.

Rusunawa Pasar Rumput ini nantinya digunakan sebagai tempat tinggal MBR di Jakarta. Pembangunan hunian vertikal tersebut memiliki konsep mixed use, dimana bagian bawah digunakan sebagai tempat berdagang dan dibagian atas sebagai tempat hunian masyarakat beserta prasarana pendidikan untuk anak-anak.

Quote