Ikuti Kami

Festival Kopi Tanah Air, Robusta Jaro & Aranio Punya Sejarah

Kopi di Kalimantan Selatan (Kalsel) punya sejarah yang panjang hampir sama dengan daerah-daerah lain .

Festival Kopi Tanah Air, Robusta Jaro & Aranio Punya Sejarah
 Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel, Muhammad Syaripuddin bersama Sekjen Hasto Kristiyanto di Festival Kopi Tanah Air, Jumat (27/5) hingga Minggu (29/5) di Senayan, Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel, Muhammad Syaripuddin mengatakan Kopi di Kalimantan Selatan (Kalsel) punya sejarah yang panjang hampir sama dengan daerah-daerah lain .

Baca: Tak Jujur! Anies Langgar Aturan Tapi Salahkan Orang Lain

Trennya, memang belum seperti di tanah Sumatera, Jawa, Bali hingga Flores akan tetapi rasa biji kopi di Kalsel tak kalah menarik jika diulik. 

“Saya rasa, citarasa identik kopi robusta di Kalsel tidak kalah menarik. Dengan even ini, saya harapkan para penikmat kopi bisa lebih melek denga kopi asal Kalsel,” ujarnya saat mengikuti Festival Kopi Tanah Air, Jumat (27/5) hingga Minggu (29/5) di Senayan, Jakarta.

Diketahui, Festival Kopi Tanah Air merupakan rangkaian penutup HUT ke-49 PDI Perjuangan, dengan bertajuk “Festival Kopi Kebangkitan Nasionalisme Indonesia” terdapat beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya pameran, eksebisi, uji cita rasa, dan sulang kopi secara hybrid.

Festival Kopi Tanah Air berlangsung selama tiga hari, akan ada pertunjukan seni budaya dan penampilan artis-artis Indonesia, seperti Krisdayanti, Marcell Siahaan, Rizky Febian, Peewee Gaskins, Hivi, dan lain-lain.  

Sementara itu, dua jenis biji kopi lokal mewakili Kalsel di ajang Festival Kopi Tanah Air yang digelar DPP PDI Perjuangan di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Biji kopi tersebut hadir di Festival Kopi Tanah Air itu berasal dari wilayah Jaro, Kabupaten Tabalong dan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Penyaji Kopi yang dikirim DPD PDI Perjuangan Kalsel, yakni Dedi Hidayat menyatakan biji kopi yang mereka bawa memiliki citarasa menarik.

Meski identik dengan rasa pahit, Robusta yang disajikan memunculkan rasa asli dari buah lokal yang sering ditemui di Kalsel seperti rasa Langsat.

“Biji kopi yang dari Jaro ini ada rasa langsat khas daerah Tanjung, Tabalong,” katanya, Sabtu (28/5).

Sementara Kopi Aranio pun tak kalah unik. Ia punya citarasa yang identik dan kopi ini hidup dari lereng Pegunungan Meratus.

Biji kopi yang dihasilkan dari pegunungan meratus ini pun terbilang kecil dari yang lain. Meski begitu ia menyimpan rasa yang otentik dan erat dengan masyarakat lokal.

Dedi berharap, citara kopi yang unik asal Kalsel ini bisa dikenal banyak orang. Dengan even ini katanya akan mendorong para petani kopi meningkatkan hasil yang berkualitas baik.

Pemilik Kedai Kopi Selir ini juga mengapresiasi kegiatan yang mengangkat citarasa kopi dari berbagai daerah.

Baca Djarot: Formula E Capai Rp 60 Miliar Perlu Diaudit

Dedi juga menyampaikan terima kasih pada para pengurus PDI Perjuangan Kalsel yang memberikannya kesempatan untuk dirinya mempamerkan biji Kopi lokal yang di even nasional.

Penanggung Jawab Peserta PDI Perjuangan Kalsel, Rizal Nagara mengatakan selain kopi, stand PDI Perjuangan Kalsel diisi dengan berbagai hasil kerajinan para UMKM lokal.

“Kita kerja sama dengan home industri dan pegiat UMKM untuk membawa produk-produk khas Kalsel yang kita pamerkan,” kata dia. Dilansir dari jurnalkalimantancom.

 

Kurator: Nanda

Quote