Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan (Tangsel), Adi Surya Purba menegaskan komitmennya menjalankan amanah partai dengan penuh tanggung jawab.
Menurutnya, jabatan tersebut bukan sekadar posisi struktural, melainkan amanah sejarah agar PDI Perjuangan tetap hadir dan menjawab persoalan rakyat.
“Ini amanah besar bagi kami sebagai pengurus baru untuk memastikan PDI Perjuangan tetap hadir di tengah rakyat dan menjawab persoalan kerakyatan,” ujar Adi.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap
Adi juga menyampaikan apresiasi kepada Wanto Sugito atas berbagai capaian dan pondasi organisasi yang telah dibangun selama masa kepemimpinannya. Ia menyebut sejumlah legacy penting, seperti kantor DPC yang permanen, ambulans partai, serta Rumah Perjuangan Rakyat (Rumpera) sebagai sarana pelayanan dan penyerapan aspirasi masyarakat.
Selain itu, penguatan struktur partai hingga tingkat bawah dinilai menjadi modal besar bagi kepengurusan baru.
“Struktur partai dari DPC, PAC, ranting hingga anak ranting sudah terbentuk solid,” katanya.
Menurut Adi, soliditas internal tersebut menjadi amunisi penting untuk menghadapi Pemilu mendatang. “Ini menjadi bekal kami untuk melangkah menuju kemenangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wanto Sugito menegaskan serah terima jabatan Ketua DPC PDIP Tangsel merupakan bagian dari proses kaderisasi dan estafet perjuangan partai.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan konsolidasi, doa bersama, dan serah terima kepengurusan DPC PDI Perjuangan Tangsel di Serpong, Sabtu (13/12).
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
“Di PDI Perjuangan tidak ada yang berhenti berjuang. Jabatan boleh berganti, tetapi pengabdian kepada partai dan rakyat bersifat seumur hidup,” ujar Wanto.
Ia juga berpesan agar kepengurusan baru menjaga kekompakan, disiplin organisasi, serta memastikan seluruh kerja partai selalu berpihak kepada rakyat kecil.
“DPC bukan sekadar kantor partai, tetapi rumah besar perjuangan bagi kader dan rakyat,” tutupnya
