Ikuti Kami

Ganjar Puji Antusiasme Pelajar Cegah Perundungan dan Radikalisme

Ganjar: Pertanyaan mereka sangat menarik soal cara mencegah radikalisme,, dan agar kita tidak tertular, bagaimana membentengi diri.

Ganjar Puji Antusiasme Pelajar Cegah Perundungan dan Radikalisme
Capres Ganjar Pranowo.

Wonogiri, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo bangga akan antusiasme pelajar dalam mencegah perundungan dan radikalisme di sekolah.

“Ini kembali kegiatan 'Gubernur Mengajar' kita hidupkan, Ini di SMKN 2 Wonogiri, kami dorong agar anak-anak SMK lebih menyiapkan dirinya ke depan,” kata Ganjar, seusai memberikan materi di SMKN 2 Wonogiri.

Program Gubernur Mengajar diinisiasi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali berjalan, setelah dua tahun lebih terhenti akibat pandemi. 

Selama mengajar, Ganjar lebih banyak mengajak dialog para pelajar. Ia ingin memberikan gambaran, bagaimana kegiatan belajar mengajar di sekolah harus memiliki suasana nyaman dan menyenangkan. Ternyata di SMKN 2 Wonogiri sudah menjalankannya. Itu dilihat dari tanggapan pelajar bernama Sizou dan seorang guru bernama Setyowati, saat berdialog dengan Ganjar.

“Yang dikangenin sama sekolah ini karena bisa bertemu teman-teman, lalu gurunya suka melucu seperti Bu Setyowati,” ujar Sizou, siswa tingkat dua SMKN 2 Wonogiri kepada Ganjar.

Setyowati yang diminta maju ke depan kemudian menjelaskan bagaimana proses belajar mengajar yang ia praktikkan. Menurutnya, cara yang cair itu digunakan agar anak didik merasa senang dan nyaman saat belajar, serta anak didik tidak tegang atau stres.

Kesempatan berikutnya, Ganjar berdialog dengan lima siswa SMKN 2 Wonogiri, yaitu Sila, Laksita, Vivi, Putra, dan Ismail. Dari anak kelima itu Ganjar mendapatkan pertanyaan mengenai mencegah dan terhindar dari perundungan maupun radikalisme di sekolah.

Tanggapan dari para pelajar itulah yang membuat Ganjar sangat antusias dalam mengajar, karena menunjukkan proses pembelajaran yang bagus di sekolah.

“Tadi pertanyaannya sangat menarik karena mereka berbicara, Pak, bagaimana cara mencegah radikalisme, bagaimana agar kita tidak tertular, bagaimana kita membentengi diri. Terus bagaimana mereka senang mengajar sekaligus menghormati antara murid dengan guru, atau murid dengan murid. Ini menurut saya pertanyaan bagus yang muncul. Saya yakin ini bagian dari proses pembelajaran yang akan membawa karakter mereka lebih baik,” kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar menjelaskan, SMKN 2 Wonogiri merupakan salah satu sekolah ekstensi dari sekolah gratis di Jateng. Sekolah gratis yang diberikan, agar anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses pendidikan yang baik. Sehingga dapat mengangkat kondisi sosial ekonomi keluarga.

“Tentu saja kami menyiapkannya karena sekolah ini bundling . Jadi, ada sekolah yang jalur khusus, tetapi ada juga yang kurang mampu. Ini ekstensi dari sekolah Jateng yang gratis. Jadi kita padukan sekarang meskipun tidak ada sekolah berasrama. Kita diharapkan nanti banyak teman-teman atau dari keluarga yang tidak mampu, bisa mengakses pendidikan,” jelasnya.

Terkait bantuan akses pendidikan ini, Ganjar juga memberikan kepada 4.000 siswa SMA/SMK/SLB negeri dan swasta. Bantuan itu merupakan pentasarufan zakat dari UPZ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, untuk siswa kurang mampu dan berprestasi. Masing-masing siswa mendapatkan bantuan sebesar Rp2.400.000.

“Bantuan juga kami berikan kepada mereka agar bisa mendapatkan akses lebih banyak. Mudah-mudahan yang tidak mampu mendapatkan fasilitas yang terbaik,” tandasnya.

Quote