Ikuti Kami

Gubernur Olly Harap Petani Produksi Minyak Kelapa Bermutu

Pemerintah tetap memiliki komitmen untuk membantu industri kecil memproduksi minyak kelapa dalam skala terbatas.

Gubernur Olly Harap Petani Produksi Minyak Kelapa Bermutu
Gubernur Sulut Olly Dondokambey

Manado, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey berharap petani harus memiliki komitmen memproduksi turunan minyak kelapa yang bermutu dan tidak bau tengik.

"Menjadi tugas bersama kita semua yaitu bagaimana produk turunan produk kelapa bisa bermanfaat, jagalah mutu agar bisa diserap pasar," kata Gubernur Olly pada "Forum Academics, Business, Government, Community and Media (ABGC+M) di Manado, Selasa (11/9).

Baca: Olly: RI Ekspor Tepung Kelapa ke Seluruh Dunia

Pemerintah, lanjut Gubernur, dapat membuat regulasi dalam rangka meningkatkan penghasilan petani kelapa, akan tetapi produk minyak kelapa yang dihasilkan harus bebas bau.

"Mutu harus baik dulu baru kemudian pemerintah buat regulasi. Seluruh pegawai negeri bisa saja tidak membeli minyak sawit, namun mutu harus ditingkatkan dulu, jangan minyak yang dibeli bau tengik," katanya.

Realita saat ini konsumen beralih ke minyak sawit, karena hasil produksinya menggunakan teknologi tinggi.

"Bisa saja minyak kelapa yang diproduksi rumah tangga lebih wangi, akan tetapi dari sisi nilai ekonomi tidak masuk karena untuk memproduksinya menggunakan kayu bakar yang harganya cukup mahal," ujarnya.

Meski begitu kata Gubernur, pemerintah tetap memiliki komitmen untuk membantu industri kecil memproduksi minyak kelapa dalam skala terbatas.

Pemerintah daerah, lanjut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu akan membantu kelompok masyarakat dengan mesin produksi minyak kelapa.

"Harganya tidak mahal, satu unit harganya bisa mencapai Rp100 juta, begitupun dengan mesin peras hingga tungku pembakar, kita bantu," ujarnya.

Baca: Olly Minta TIFF Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat

Minyak kelapa tidak boleh diproduksi secara massal karena bisa menghasilkan bau yang tidak enak, sehingga harus diproduksi secara terbatas.

"Kalau diproduksi terbatas, baunya enak, ada juga produk sisa olahan seperti bungkil kopra yang bisa dimanfaatkan. Nah kita perkuat kelompok masyarakat dalam memproduksi minyak kelapa ini," ujarnya.

Quote