Ikuti Kami

Ini Jurus Atty Somaddikarya Tangkal Rentenir di Bogor

KSU Karya Mandiri siap hadir memberikan solusi dengan program terbaik untuk bisa bekerja sama dengan semua pihak.

Ini Jurus Atty Somaddikarya Tangkal Rentenir di Bogor
Ketua Koperasi KSU Karya Mandiri, Atty Somaddikarya.

Bogor, Gesuri.id - Ketua Koperasi KSU Karya Mandiri, Atty Somaddikarya mengungkapkan jika semua pihak memliki semangat yang sama untuk menurunkan angka kemiskinan, maka hendaknya sumber keuangan bagi perempuan Ibu Rumah Tangga (IRT) pelaku UMKM menjadi perhatian serius. 

Atty menyatakan, untuk menurunkan angka kemiskinan salah satu caranya adalah dengan menggeser kebodohan, dan cerdas  menghitung sumber keuangan yang masuk dan keluar bagi Perempuan IRT pelaku UMKM.

Baca: Koperasi Kuat, Ekonomi Rakyat Berdaulat!

"Sering kali perempuan pelaku UMKM terjerat pinjaman instan. Rentenir bergerak sangat masif dan bebas masuk wilayah tanpa kendala  dengan mematok bunga pinjaman 20% sampai dengan 40%," ungkap Atty. 

Politisi PDI Perjuangan kota Bogor itu menegaskan, hal itu harus menjadi perhatian aparatur Pemkot maupun Pemkab 

Hal itu hendaknya menggerakkan Ketua RT/RW, Lurah, Camat serta Dinas terkait untuk turun ke wilayah memberikan edukasi dan solusi, khususnya bagi Warga Miskin (Gakin). 

"Gerakan untuk tidak mengenal pinjaman pada rentenir perlu digalakkan. Sebab rentenir hanya menawarkan kemudahan pinjaman, namun bisa mendatangkan musibah yang membuat masyarakat semakin miskin dan tidak berdaya," ujar Atty, yang juga Anggota DPRD Kota Bogor ini. 

Atty menyatakan, KSU Karya Mandiri siap hadir memberikan solusi dengan program terbaik untuk bisa bekerja sama dengan semua pihak. Hal ini merupakan upaya menggeser pinjaman rentenir yang menjerat kaum perempuan di kota dan kabupaten Bogor.

Baca: Dekopin Usulkan Pembebasan Pajak untuk Koperasi

Atty mengingatkan, banyak perempuan tidak cermat dan tepat dalam menghitung sumber penghasilan. Akibatnya, tak sedikit yang terjebak dengan meminjam pada rentenir, yang hanya memperkaya Rentenir dan memiskinan diri sendiri.

"Ini semua menjadi  gurita penderitaan dan kemiskinan yang berlanjut bagi perempuan dan keluarganya," ujar Atty.

Quote