Ikuti Kami

Masih Banyak Pungutan Liar di Dunia Pendidikan Indonesia 

Masih banyaknya pungutan liar di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Direktorat Pendidikan Tinggi.

Masih Banyak Pungutan Liar di Dunia Pendidikan Indonesia 
Ilustrasi.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengatakan dunia pendidikan di Indonesia masih menyimpan carut-marut. Effendi beralasan masih banyaknya pungutan liar di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Direktorat Pendidikan Tinggi.

Baca: Gubernur Ganjar Tekankan Pendidikan Karakter

"Mohon maaf di Dikti dan Kemendikbud, mohon maaf masih ada pungli. Mau jadi rektor ini misalkan harus setor sekian. Bahkan ini terjadi di almamater saya," kata Effendi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).

Effendi menyampaikan ada dua kementerian yang membidangi pendidikan, untuk mengurusi pendidikan tingkat dasar, menengah dan tinggi. Ia berharap dua kementerian ini memperketat regulasi soal pendidikan.

"Dari instrumen ini kita sangaylt berharap adanya regulasi pendidikan," imbuhnya.
Dalam UUD 45, kata Effendi, pemerintah mewajibkan alokasi dana 20 persen APBN untuk dunia pendidikan. Namun masih saja carut-marut dunia pendidikan tidak segera diatasi.

"Bayangkan bahwa dari 2 ribuan triliun, sekitar 500 triliun untuk pendidikan," ujarnya.

Dengan adanya anggaran besar dari APBN untuk pendidikan, Effendi menyayangkan masih kurangnya kualitas moral atau akhlak para siswa, ditambah masih banyak lulusan yang tidak sesuai antara jurusan dan pekerjaannya.

Baca: Penerimaan Siswa Baru, Rudy Siap Turunkan Saber Pungli

Selain itu, Effendi juga menyoroti kualitas para guru. Menurutnya guru yang paling banyak itu hanya ada di Jakarta. Effendi lantas mempertanyakan kondisi guru yang ada di daerah.

Ia pun mengkritik perilaku buruk guru yang kerap meminta uang suapan. Ia berharap kondisi seperti ini segera diatasi.

"Jangan terlena dengan guru tanpa tanda jasa. Ada juga guru yang mau naikin kelas muridnya, bayar berapa," tandasnya.

Quote