Ikuti Kami

Mercy Barends Ajak Perempuan Maluku Tampil Tangguh & Mandiri

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengajak seluruh perempuan untuk dapat memegang peran besar dalam transformasi era digital.

Mercy Barends Ajak Perempuan Maluku Tampil Tangguh & Mandiri
Anggota DPR RI dapil Maluku Mercy Christy Barends, ST.

Ambon, Gesuri.id - Anggota DPR RI dapil Maluku Mercy Christy Barends, ST mengajak seluruh komponen perempuan agar dapat tampil menjadi perempuan tangguh yang mandiri dalam menopang hidup keluarga.

Baca Bu Mega ke Kepala Daerah: Jadilah Pemimpin Bukan Pejabat

Ajakan ini diutarakannya saat menyampaikan materi dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dihadiri sejumlah peserta yang berasal dari sejumlah organisasi perempuan di Maluku.

Kegiatan dihelat di Hotel Pacefik, Ambon pada Jumat (10/6/2022) itu juga menghadirkan dua narasumber masing-masing, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, Ibu Meggy Lekatompessy, ST., Msi dan Staf dari  Komnas HAM Provinsi Maluku, Lynda Holle.

Dihadapan 65 orang perserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah, para aktivis perempuan dan pendamping korban kekerasan itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini mengajak seluruh perempuan untuk dapat memegang peran besar dalam transformasi era digital.

Perempuan, kata Mercy yang hadir secara virtual itu, memiliki potensi yang besar dalam memajukan bangsa Indonesia melalui transformasi di era digital.

"Peran perempuan Indonesia dalam pembangunan bangsa tidak diragukan lagi hingga sekarang. Karena perempuan Indonesia hadir dan eksis di semua aspek kehidupan sejak kemerdekaan, juga dalam era digital saat ini. Maka itu, perempuan harus lebih menguasai transformasi digital lagi untuk bangun Indonesia," tutur MCB.

Dikatakan, dalam perjalanannya, peranan perempuan memiliki tantangan yang berat. Mulai dari ketimpangan dalam kualitas SDM, digital literasi dan pemanfaatan digitalisasi antar gender dan daerah, namun perempuan perlu memiliki potensi dan peranan strategis di era digital dan globalisasi saat ini.

"Ini perlu didukung dan fasilitasi agar potensi dan peran perempuan dalam pembangunan Indonesia semakin besar," tambahnya.

Menurut Mercy, peran perempuan dalam menguasai teknologi juga sangat diperlukan untuk mengawasi keluarganya, terkhusus anak-anaknya dalam bermedia sosial. Hal ini mengingat hampir semua informasi yang diterima anak-anak saat ini kebanyakan dari media sosial.

"Jadi kalau kita tidak mendampingi keluarga kita, anak-anak kita, maka saya tidak tahu lagi anak-anak kita sudah terpapar banyak hal. Seperti, ekstrimisme, fundamentalisme, dan bisa terpapar video-video porno, ujaran-ujaran kebencian, tentu semua ini sangat tidak kita inginkan," ajaknya.

"Maka itu, perempuan-perempuan dengan kategori ibu-ibu saat ini sudah harus tanggap teknologi. Kita tidak bisa sibuk hanya dengan sekeliling kita saja. Karena anak-anak kita juga butuh pendampingan untuk bermain internet atau bermedia sosial," tambah MCB.

Baca Sekjen Hasto Minta Kepala Daerah Bergerak Bersama Rakyat  

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, berbicara tentang perempuan, tidak sedikit hasil kajian yang menyebutkan bahwa perempuan dan anak masih tergolong kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan, dan sebagainya. Hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lainya.

Di era emansipasi seperti sekarang ini, kata Mercy yang akrab disapa MCB itu,  perempuan kerap dianggap sebagai kelompok kelas kedua (subordinat), sehingga mereka tidak memperoleh persamaan hak dengan laki-laki. Perempuan dinilai hanya becus dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga.

"Padahal, kalau kita lihat dan sadari bahwa perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan, baik di dalam keluarga, lingkungan masyarakat, maupun secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," jelasnya. Dilansir dari tribunmalukucom.

 

Kurator: Fransiska Silolongan
 

Quote