Ikuti Kami

Mercy Motivasi Guru di Pulau Saparua jadi Periset Unggul

Para guru di Pulau Saparua harus bisa menulis makalah atau karya tulis ilmiah berkualitas dan hasilnya tidak kalah dengan kabupaten lain.

Mercy Motivasi Guru di Pulau Saparua jadi Periset Unggul
Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends.

Ambon, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends memotivasi para guru di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku untuk menjadi periset unggul melalui pembuatan karya tulis ilmiah.

Baca: Sekjen Hasto: Konsentrasi PDI Perjuangan Turun ke Bawah

"Para guru di Pulau Saparua harus bisa menulis makalah atau karya tulis ilmiah berkualitas dan hasilnya tidak kalah dengan para guru di kabupaten/kota lain di Maluku maupun provinsi lain," kata dia dalam keterangan diterima di Ambon, Senin (24/10).

Dia meminta para guru di pulau yang tempat perjuangan pahlawan nasional asal Maluku, Thomas Matulessy berjuluk Kapitan Pattimura pada tahun 1817 itu, untuk tidak hanya menulis karya ilmiah guna kepentingan sekolah, kenaikan pangkat dan golongan, atau mencari nilai kredit dan sertifikasi.

Mercy yang berasal dari Dapil Maluku mengunjungi Pulau Saparua dan membuka pelatihan karya tulis ilmiah, yang dilaksanakan Komisi VII berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan diikuti 200 guru di Kecamatan Saparua dan Saparua Timur pada 22-23 Oktober 2022.

"Para guru harus bisa melakukan penelitian yang berdampak besar bagi kemajuan pembangunan di masa mendatang, baik di Pulau Saparua, Provinsi Maluku maupun bagi bangsa dan negara," katanya.

Riset yang dilakukan para guru dan dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah tidak terbatas pada pengembangan pendidikan, tetapi juga menyangkut masalah kesehatan, kelautan dan pesisir, hutan, dan kebudayaan.

Riset yang dilakukan di sekolah, katanya, harus bisa memberikan dampak besar terhadap lingkungan di luar sekolah, berpengaruh terhadap kebijakan pembangunan daerah, maupun peningkatan ekonomi masyarakat.

Dia mengimbau para guru di kabupaten tertua di Provinsi Maluku itu, dapat melek teknologi terutama memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi untuk mengakses dana abadi riset yang disediakan pemerintah melalui BRIN secara daring.

"Manfaatkan kemajuan teknologi dengan akses internet yang semakin cepat untuk mengakses dana penelitian yang tersedia, sehingga tidak kalah dengan kelompok mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi serta komunitas lain di Maluku, yang memanfaatkannya untuk berbagai penelitian dan pengembangan diri setiap tahun," katanya.

Dia berharap, pelatihan yang berlangsung dua hari itu dimanfaatkan maksimal oleh para guru untuk mengasah kemampuan, sehingga ke depan para guru di Pulau Saparua dapat berkompetisi dengan para peneliti di seluruh Indonesia.

Selain itu, membentuk pola berpikir kritis, cerdas, sistematis dan terstruktur dalam menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi di masa mendatang.

Dirinya akan terus menggagas berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para guru maupun siswa guna membangun kesadaran dan pemikiran kritis berbagai komponen yang berdampak terhadap kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca: Mega Proyek KIH, Deddy Minta Pemprov Utamakan Pekerja Lokal

Kepala BRIN Ambon Abdul Hayat mengatakan pihaknya dalam sepekan terakhir menggelar sejumlah pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagi siswa maupun guru di beberapa kecamatan di Provinsi Maluku.

Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan keingintahuan para guru dan siswa guna meneliti berbagai persoalan di masyarakat dan menuangkan dalam berbagai karya tulis yang bermanfaat demi kemajuan pembangunan di berbagai bidang.

 

Kurator: Fransiska S.

Quote