Ikuti Kami

Norma Harap Ibu-ibu Lebih Aktif di Gerakan Tengok Tetangga

"Semua fasilitas sudah ada. Jadi, walaupun kita gak berani lapor RT, kita bisa telpon 112”.

Norma Harap Ibu-ibu Lebih Aktif di Gerakan Tengok Tetangga
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Norma Yunita, menggelar kegiatan reses di RW 7 Kelurahan Kapasari, Genteng, Surabaya pada Jumat (15/10/2021) malam.

Surabaya, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Norma Yunita, mengatakan pada kondisi warga yang sedang menjalani karantina mandiri, ataupun ketika melihat ada tetangga yang memiliki ciri-ciri menjadi korban KDRT, diharapkan muncul kepedulian untuk menengok, memberi dukungan, hingga membuat laporan ke Ketua RT agar bisa ditindak-lanjuti.

Baca: Rocky Gerung Pintar di Mulut Dangkal Pemikiran, Rendah Moral

“Saya harapkan ibu-ibu ini lebih aktif ya. Jadi, ada gerakan tengok tetangga. Saya pernah dapat laporan dari warga, ada pencurian, tetangganya ini yang mengalami kesulitan, misalkan sakit tapi tidak ada intervensi dari tetangganya. Di Surabaya ini kan sudah maju ya? Semua fasilitas sudah ada. Jadi, walaupun kita gak berani lapor RT, kita bisa telpon 112,” ujar Norma saat reses di RW 7 Kelurahan Kapasari, Genteng, Surabaya, baru-baru ini. 

Pada pertemuan yang dihadiri sekitar 60 warga itu, baik secara langsung maupun daring tersebut, ia mensosialisasikan pentingnya keeratan antarwarga, terlebih saat pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menerima beberapa aspirasi dari masyarakat. Salah satunya disampaikan oleh Kusiyah, seorang ibu rumah tangga yang memiliki keponakan yatim piatu dan tidak sekolah karena terkendala biaya.

“Saya punya keponakan yang sudah yatim piatu. Itu anaknya mau sekolah, perlu bantuan biaya untuk sekolah di SD. Kemarin terlambat waktu daftar, kemudian gak bisa jadi ditunda tahun depan,” ucap Kusiyah.

Mengetahui hal tersebut, Norma mengatakan akan segera menindak-lanjuti agar sang anak bisa melanjutkan pendidikannya dan belajar dengan nyaman.

“Untuk yatim piatu yang mau sekolah, insya Allah nanti saya serap. Kalaupun memang bisa masuk swasta, saya usahakan masuk swasta. Kalau mau masuk sekolah negeri, berarti nunggu tahun depan,” jelas Norma.

Baca: Kasus Brigjen Tumilaar, Budiman Ingatkan SBY Akan Hal Ini..

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya itu mengatakan, dirinya juga akan membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi, namun belum terdaftar menjadi kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kalau anaknya ingin sekolah, tapi orang tuanya kesulitan biaya dan belum masuk MBR, nanti insya Allah dari keluarganya saya masukan MBR dulu supaya dapat bantuan. Nanti saya minta data KTP dan KK-nya,” pungkasnya. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote