Ikuti Kami

Penyintas Banjir Bireuen: PDI Perjuangan Partai Pertama Turun Bantu, Padahal Bukan Basisnya

Terus terang, basis di wilayah kami bukan basis PDI Perjuangan. Tapi justru PDI yang pertama datang.

Penyintas Banjir Bireuen: PDI Perjuangan Partai Pertama Turun Bantu, Padahal Bukan Basisnya
Penyintas banjir bandang di Bireun, Aceh, Salda Kamal saat berbagi cerita dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar Baguna DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (19/12) - Foto: Youtube DPP PDI Perjuangan

Jakarta, Gesuri.id - Penyintas banjir asal Kabupaten Bireuen Aceh Salda Kamal menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada PDI Perjuangan yang menjadi partai politik pertama turun langsung memberikan bantuan saat bencana banjir melanda wilayahnya akhir November lalu.

Testimoni tersebut disampaikan Salda dalam sesi sharing pada Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (19/12). Kegiatan ini dipandu langsung Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana, Tri Rismaharini.

“Saya datang ke sini, Bu langsung dari Aceh, sebagai warga dan juga sebagai korban banjir dari Bireuen. Terima kasih kepada PDI Perjuangan, karena di hari ke-3 pascabencana, PDIP adalah partai pertama yang masuk ke daerah kami,” ujar Salda di hadapan peserta seminar.

Salda menuturkan, kehadiran PDI Perjuangan membawa dampak nyata bagi warga. Akses jalan desa yang tertimbun lumpur dan tanah longsor langsung dikeruk dan diperbaiki dengan dukungan penuh dari PDI Perjuangan, sehingga aktivitas warga bisa kembali berjalan.

“Jalan-jalan yang tertimbun tanah selut itu dikerok semua dan dibayar oleh PDI Perjuangan. Keluarga desa sangat senang dan benar-benar berterima kasih. Kalau tidak, mungkin sampai sekarang belum bisa dilalui,” ungkapnya.

Yang paling membekas bagi warga, lanjut Salda, adalah bantuan air bersih. Di tengah lumpuhnya jaringan PDAM, PDI Perjuangan mendatangkan mobil tangki besar hingga masuk ke kampung-kampung yang jaraknya mencapai 10 kilometer dari jalan lintas nasional.

“Warga sampai bilang ke kepala desa, ‘enak ya, kita minum air bersih dari PDI Perjuangan, bukan dari partai lain’. Air bersih ini benar-benar menyelamatkan, karena sudah beberapa hari kami kehabisan air,” katanya.

Salda juga menegaskan, wilayahnya bukan merupakan basis PDI Perjuangan. Namun hal tersebut tidak menghalangi partai berlambang banteng itu untuk bergerak cepat membantu warga tanpa melihat latar belakang politik.

“Terus terang, basis di wilayah kami bukan basis PDI Perjuangan. Tapi justru PDI yang pertama datang. Warga sampai geleng-geleng kepala karena tidak menyangka,” ucapnya.

Selain air bersih, PDI Perjuangan melalui Baguna juga menyalurkan bantuan sembako, layanan kesehatan, obat-obatan untuk anak-anak yang mengalami gatal dan penyakit kulit, serta tangki air permanen berkapasitas 2.000 liter di beberapa desa terdampak.

Salda mengungkapkan, bantuan tersebut diawali dari proses survei langsung di lapangan oleh kader PDI Perjuangan Aceh, sebelum akhirnya bantuan disalurkan secara terarah sesuai kebutuhan warga.

“Bukan asal turun. Disurvei dulu dan memang layak dibantu. Alhamdulillah, PDI Perjuangan yang pertama masuk ke kampung kami,” katanya.

Salda menyampaikan harapan agar PDI Perjuangan terus konsisten membantu masyarakat tanpa memandang latar belakang politik.

“Harapan saya, semoga PDI Perjuangan terus berbuat dan terus membantu masyarakat kecil. Terima kasih banyak, Bu Risma, dan terima kasih PDI Perjuangan,” pungkasnya.

Quote