Ikuti Kami

Perubahan Paradigma Petani Harus Dilakukan

Politisi PDI Perjuangan berharap harga hasil pertanian memadai agar petani semakin bergairah.

Perubahan Paradigma Petani Harus Dilakukan
Petani mencabutil bibit padi di area persawahan Desa Kalidoro, Pati, Jawa Tengah, Kamis (1/3). Petani di kawasan tersebut telah memulai musim tanam padi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Hamka mengungkapkan perubahan paradigma petani tradisional menjadi petani modern merupakan hal penting dan harus dilakukan.

"Harus, agar petani bisa lebih berdaya dan berproduksi secara efektif dan efisien, jadi hasilnya bisa lebih cepat dan besar," imbuhnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (2/3).

Selama masa reses, dirinya akan terus melakukakan sosialisasi Undang-Undang No 13 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Beberapa daerah di Indonesia sudah memasuki masa panen raya padi. Adapun panen kali ini sudah bisa diprediksi oleh banyak pihak.

"Sekarang sudah mulai panen di berbagai daerah, khususnya Pulau Jawa yang merupakan sentra padi." ucap Rahmat.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan bawa kondisi cuaca saat ini sama sekali tidak mempengaruhi hasil panen, sehingga panen raya tetap bisa terlaksana.

Sebagai salah satu sentra padi nasional, Rahmat mengklaim bahwa hasil panen tersebut sudah mulai mengalir ke beberapa pasar induk dengan jumlah yang signifikan. Dengan kondisi ini, diharapkan pasar akan lebih mengutamakan beras produksi petani lokal.

"Yang terpenting harga harus memadai agar petani kita tetap bergairah untuk bertani," ujar Rahmat.

Sebelumnya, pada awal tahun, pemerintah telah memutuskan untuk melakukan impor sebanyak 500 ribu ton beras dari Thailand dan Vietnam. Hal ini sempat menjadi polemik tersendiri, pasalnya, banyak yang meyakini bahwa impor tak perlu dilakukan karena Indonesia akan segara memasuki masa panen raya.

Ketakutan akan adanya inflansi, kenaikan harga gabah dan produksi beras lokal yang kalah saing tentu menjadi momok bagi para petani.

Mengenai beras impor, kata Rahmat, pemerintah telah berjanji hanya akan menggunakannya untuk cadangan nasional dan tidak untuk didistribusikan.

Quote