Ikuti Kami

Puti Dorong Seniman Lebih Kreatif Lewat Teknologi Digital

“Saat ini sudah generasi Z, mau tidur pegang handphone, bangun tidur pegang handphone. Betapa besarnya pengaruh digital di era sekarang”.

Puti Dorong Seniman Lebih Kreatif Lewat Teknologi Digital
Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno terus mendorong seniman untuk lebih kreatif mengembangkan kesenian dengan memanfaatkan teknologi digital. Motivasi disampaikan wakil rakyat dari PDI Perjuangan tersebut dalam acara Seminar Literasi Digital di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (29/12).

Surabaya, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno terus mendorong seniman untuk lebih kreatif mengembangkan kesenian dengan memanfaatkan teknologi digital. Motivasi disampaikan wakil rakyat dari PDI Perjuangan tersebut dalam acara Seminar Literasi Digital di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (29/12).

Baca: Prasetyo Akan Pidanakan Ancol Jika Rp1,2 T Untuk Formula E

“Saat ini sudah generasi Z, mau tidur pegang handphone, bangun tidur pegang handphone. Betapa besarnya pengaruh digital di era sekarang,” kata Puti mengawali sambutannya.

Puti menuturkan, teknologi digital sudah menjadi budaya baru dalam kehidupan. Orang mau kuliner, belanja makanan, musik, serta travel and tourisme diperoleh dari kehebatan digital. Mereka mengetahui informasi dan mendapatkan pelayanan dari digital, bukan lagi dari televisi atau brosur. Namun media sosial yang menjadi tolok ukur.

Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan. Semua pihak harus berselancar di dunia digital supaya bisa berkembang dengan baik memanfaatkan digital sebagai alat baru.

“Dunia seniman juga harus mampu memanfaatkan digital untuk bisa berkembang,” ungkap cucu Presiden Pertama RI, Soekarno.

Dulu, ungkap Puti, dua tahun lalu di Bali, saat pandemi mulai berkembang di Indonesia, para seniman mengalami kebingungan yang sangat luar biasa. Kebetulan, lanjut dia, dirinya bersama dengan anaknya mendatangi Bali.

Di sana, Bali, mendatangi desa dan mampir ke sanggar tari, sangat menyedihkan karena seniman tiarap semua. Mereka tidak bisa menunjukan tari ke wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Akhirnya, terang Puti, tercetus ide untuk membuat pembelajaran menari secara online. Pembalajaran ini ditangani anak-anak muda, dan hasilnya diluar ekspektasi. Banyak orang yang ingin belajar, pesertanya bukan hanya lokal Bali, namun peserta luar negeri sangat banyak.

“Jadi pemikiran kita peserta bukan hanya lokal Bali saja, tetapi internasional juga harus menjadi target. Kalau di Bali kemarin peserta yang ikut belajar menari sampai Inggris,” tuturnya.

Baca: Nasib 191 Pohon di Monas Ditebang Telan Rp71 Miliar, Dimana?

Seminar dihadiri Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagapendidika Kota Surabaya, Suhartati. Ketua omah budaya Prajanara, Dedy mulyantoro; dan narasumber Salahuddin Muhammad Iqbal.

Ketua Panitia, Nico menyebutkan, pihaknya mengudang peserta dari unsur Karang taruna, Repdem Surabaya, Taruna Merah Putih Surabaya, Relawan Surabaya Memanggil, Garda Puti Soekarno dan Gempar Jatim.

Selain itu dari pegiat seni Trisno Budoyo, Griya Budaya Manunggal, Reog Barongseto, Reog Suromenggolo, Jaranan Jagat Trenggono dan Sangat Kasta. Hadir pula dari UMKM Perdul dan Bintang Collection. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote